Archive for the ‘Allah’ Tag

3.20. Simbol-simbol Masonik   Leave a comment


Simbol atau lambang merupakan tanda pengenal bagi sebuah organisasi. Bahkan karena simbol atau lambang, orang dengan cepat mengetahui dan mengenali organisasi tersebut. Sebagai sebuah organisasi, Freemasonry juga memiliki simbol. Uniknya, karena organisasi ini bersifat tertutup dan rahasia, organisasi persudaraan kuno bangsa Yahudi ini memiliki simbol lebih dari satu. Lambang jangka dengan penggaris siku yang diposisikan sedemikian rupa hanya satu di antaranya.

TGWMNMTampak pada gambar; The George Washington Masonic National Memorial yang merupakan gedung Masonik yang berlokasi di Alexandria, Virginia, AS. Gedung ini dibangun untuk menghormati Jenderal George Washington, Presiden AS pertama yang merupakan pentolan Freemason. Tampak pada gedung yang menampakkan lambang jangka dengan penggaris siku atau penggaris kuadrat. Penggaris kuadrat (the square) merepresentasikan pokok generatif (reproduksi) dari perempuan (pasif), bumi, watak sensual yang lebih dasar; sedangkan jangka (the compass) merepresentasikan pokok generatif dari lelaki (aktif), matahari/surga, dan watak spiritual lebih tinggi. Jangka diatur di atas penggaris kuadrat untuk menyimbolkan lelaki (matahari) yang membuahi perempuan (bumi) dengan “sinar kehidupannya”. Jadi makna yang terkandung adalah bahwa “matahari yang aktif” (dewa matahari) dari atas memberikan kehidupan kepada “bumi yang pasif” (dewi kesuburan) di bawah untuk menghasilkan kehidupan yang baru. Secara sederhana kita dapat memaknai bahwa jangka dapat membentuk lingkaran (matahari), sedangkan penggaris siku dapat membentuk persegi (wadah/tempat). Jika digabungkan maka keduanya dapat membentuk lingkaran dalam persegi (squaring the circle) yang dapat diartikan sebagai “wadah yang disediakan untuk menampung suatu tujuan (goals)”. Sementara huruf G merupakan singkatan dari Gamma (bahasa Yunani) yang bentuknya L terbalik seperti Γ. Alasannya, salah satu dari 3 perangkat “speculative masonry” adalah persegi (wadah). Asal usul huruf “G” disini sebenarnya merupakan sebuah wadah panah melingkar yang merupakan konsep idealisasi dari OUROBOROS (simbol ular yang memakan ekornya sendiri sehingga membentuk lingkaran).

Sumber: victoriajackson.com (gambar kiri), en.wikipedia.com (gambar kanan)

Keunikan Freemasonry yang lain adalah, organisasi ini memiliki kode-kode agar antar sesama anggota dapat saling mengenali, namun orang di luar organisasi ini takkan tahu. Mereka bahkan memiliki tata cara pergaulan yang khas yang tidak dimiliki organisasi lain yang non Yahudi.

Berikut simbol-simbol Freemasonry tersebut:

One EyeTampak lambang Mata Satu (One Eye) yang berada pada celemek George Washington. Lambang Mata Satu sering juga disebut “All Seeing Eye”, karena dianggap dapat melihat ke segala arah.

Sumber: richardcassaro.com

Lambang diatas pasti telah sangat akrab dengan Anda karena dapat ditemukan pada uang kertas pecahan satu dolar Amerika, dan telah sering pula dibahas para pecinta teori Konspirasi. Simbol ini berupa piramida dengan puncak terpisah dari badannya, dan pada puncak tersebut terdapat sebuah mata yang digambarkan tengah melihat ke segala arah. Bila Anda pernah berkunjung ke lodge-lodge para Mason dimana pun di seluruh dunia ini, dan juga ke sinagog yang merupakan kuil tempat kaum Yahudi beribadah, simbol ini juga dapat ditemukan.

Piramid pada simbol ini merupakan representasi dari Piramid Cheops, kuburan Fir’aun yang terbesar. Mengapa merepresentasikan hal ini? Jawabannya adalah, ajaran Kabbalah yang dianut Yahudi, termasuk pada Mason, merupakan ajaran yang juga dianut para penyihir raja yang ditenggelamkan Allah di Laut Merah tersebut. Sedang mata pada puncak piramid merepresentasikan Mata Dewa Horus (Dewa Matahari), salah satu dewa yang disembah kaum Yahudi selain Lucifer, raja iblis yang dianggap Tuhan oleh mereka.

horus eyeMata Dewa Horus

Sumber: gendis-vanjava.blogspot.com

Bukti bahwa Yahudi menganggap Lucifer sebagai Tuhan, bisa dikaji dari tulisan Albert Pike, grand master Illuminati pengganti Adam Weishaupt, dalam tulisan berjudul ‘Moral dan Dogma’. Pada halaman 321 dan 567 tulisan tersebut terdapat kalimat yang menyatakan bahwa Lucifer adalah Sang Cahaya Pembimbing dan Malaikat Cahaya. Bahkan dalam tulisannya yang berjudul ‘The Lost Keys to Freemasonry’ yang terbit pada 1979, pada halaman 48 Manly P. Hall, seorang Mason berkata, bahwa para Mason juga mempelajari berbagai keterampilan tangan dan meyakini, bahwa hal tersebut sepenuhnya dibimbing oleh tangan Lucifer.

Wikipedia mengatakan bahwa Lucifer dalam bahasa Arab disebut Azazil yang merupakan nama asli dari iblis, dan merupakan bapak dari bangsa jin. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa nama asli Iblis adalah al-Harits. Menurut beberapa ulama `Azâzîl adalah pemimpin kelompok syaitan dari kalangan jin dan manusia. Konon sebelum diciptakannya Adam, Azâzîl pernah menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga), selama beberapa puluh ribu tahun sebelum membangkang kepada Allah. Nama Azazil dapat ditemukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48). Azâzîl sangat banyak memiliki nama panggilan seperti, “Abu Kurdus”, Sayid al-Malaikat dan Khazin al-Jannah. Di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus, sampai akhirnya dipanggil “Iblis” oleh Allah, ketika ia tidak mau menghormati Adam.

azazilTampak pada gambar kiri, sebuah gambaran tentang Azazel dalam bentuk yang sangat dikenal, yaitu bentuk setan-kambing jantan (Baphomet), karya Collin de Plancy Dictionnaire Infernal (Paris,1825). Sedangkan gambar kanan adalah Gunung Azazil (Jabal Muntar) di Gurun Yudea, Suriah, yang dianggap sebagai tempat dimana Azazil dibuang ke bumi.

Sumber: id.wikipedia.org

Freemasonry meletakkan Mata Horus di puncak piramida sebagai penegasan bahwa ‘Mata Tuhan’ melihat dan mengawasi aktivitas mereka dan para ghoyim (non Yahudi), serta konsisten untuk mencapai tujuan menguasai dunia. Simbol ini diputuskan untuk diterakan pada uang satu dolar Amerika dan menjadi salah satu lambang negara itu pada 1776 dalam sebuah pertemuan rahasia yang diselenggarakan para anggota Kongres Konstitusi Amerika yang di antaranya merupakan tokoh-tokoh Freemason-Illuminati.

Selain lambang mata satu, lambang lainnya yang amat populer adalah “Bintang Daud”, karena merupakan lambang khas kaum Yahudi, yang juga digunakan oleh para Mason. Bila Anda pernah mengkonsumsi minuman suplemen M150 atau permen bermerek Goliath, Anda akan menemukan lambang berbentuk segi enam atau heksagram ini. Lencana para sherif di Amerika pun menggunakan lambang ini.

David Star IsraelTampak Star of David (Bintang Daud) yang merupakan lambang bendera Israel berdiri disamping bendera AS (The Star Spangled Banner).

Sumber: usmediaandisrael.com

Bintang David bersumber dari segitiga sama sisi yang diletakkan tumpang tindih. Konon lambang ini merupakan lambang yang digunakan oleh Nabi Sulaiman (King Solomon) semasa masih berkuasa, sehingga dapat dikatakan bahwa lambang ini merupakan cap seorang nabi dan merupakan simbol suci. Namun setelah diadopsi Yahudi dan Freemasonry maknanya menjadi berbeda dan lebih luas, karena menjadi simbol penyembahan terhadap berhala (paganisme). Dalam artikel berjudul ‘Alegori dan Simbol-simbol di Dalam Ritual Kita’, Mimar Sinan menulis begini:

“Sebuah segitiga sama sisi dengan tiga ujung yang sama jaraknya satu sama lain, menunjukkan bahwa nilai-nilai sama. Simbol yang diadopsi oleh kaum Mason ini dikenal sebagai Bintang David. Simbol ini merupakan sebuah segi enam yang terbentuk dari peletakan sebuah segitiga sama sisi terbalik di atas segitiga sama sisi lain. Sebenarnya, asal usul simbol ini adalah dari Mesir Kuno. Emblem ini sering digunakan oleh para Templar sebagai simbolisme pada dekorasi dinding di gereja-gereja mereka (Gereja Yohanes Pembaptis atau Gereja Magdalena, atau mungkin juga Gereja Yesus sebagai kamuflase). Setelah para Templar disingkirkan, simbol ini mulai digunakan di sinagog-sinagog. Di dalam Masonry, pengertian simbol ini bersifat universal sebagaimana pada masa Mesir Kuno. Jika Anda hapus dasar dari kedua segitiga sama sisi, Anda akan menemukan simbol aneh yang sangat Anda kenal, yakni simbol Freemasonry: dua jangka berhimpitan bertolak belakang.”

pillarsPilar Kembar

Sumber: cedargrass.tumblr.com

Simbol pilar kembar seperti gambar diatas dapat ditemukan di pintu masuk kuil-kuil atau gedung Masonik. Juga dalam buku-buku, majalah, dan lain-lain yang diterbitkan para Mason. Kedua pilar sering disebut “Jachin” dan “Boaz” yang berarti establish (mendirikan / menetapkan) dan strength (kekuatan). Pilar kembar juga merepresentasikan matahari dan bulan, yang diambil dari arti kata Solomon (sol=solar=matahari; mon=moon=bulan).

Simbol pilar kembar konon merupakan tiruan dari dua tiang yang ada di pintu masuk Haikal Sulaiman (Kuil Solomon). Namun demikian, penggunaan simbol ini bukanlah wujud penghargaan para Mason terhadap Nabi yang mampu berbicara kepada binatang dan memerintah jin tersebut, melainkan sebagai penghormatan bagi para dewa yang mereka sembah.

Mengenai hal ini, dalam tulisannya yang berjudul ‘Alegori dan Simbol-simbol dalam Ritual Kita’, Mimar Sinan juga menulis begini; “Di Mesir, Horus dan Set merupakan arsitek kembar dan dianggap penopang langit. Bahkan begitu juga Bacchus di Thebes. Kedua tiang di dalam lodge kita berasal usul dari Mesir Kuno. Salah satu tiang ini berada di selatan Mesir, di kota Thebes; yang lainnya berada di utara Heliopolis. Di pintu masuk kuil Amenta yang dipersembahkan untuk Ptah, dewa kepala Mesir, disebutkan dua tiang, dinamai kecerdasan dan kekuatan, yang didirikan di depan gerbang masuk keabadian”.

coin pillarsTampak pada gambar diatas sebuah koin yang menampakkan pilar kembar, jangka-siku, bulan – matahari, serta all seeing eye. Koin tersebut diterbitkan pada tahun 1813, diambil dari Loge HHH (Harmonia-Hono-Humanitas) di Le Havre, Prancis. Kini koin tersebut berada di Stadsmuseum (STAM) di kota Ghent, Belgia.

Sumber: divine-name.info

Selain simbol-simbol diatas, salah satu simbol kaum pagan lainnya adalah bangunan Obelisk. Simbol ini diambil dari salah satu gaya arsitektur Mesir Kuno. Obelisk berbentuk menara tinggi dengan posisi tegak lurus menjulang ke langit dan dihiasi sebuah piramid pada puncaknya. Obelisk antara lain dapat ditemukan di New York, London, Paris, dan Jakarta yang kita kenal dengan nama Monas. Simbol ini umumnya dibangun menghadap gedung atau pusat kekuasaan sebagai cerminan dari ‘kejantanan’ dan ‘kekuatan’, seperti halnya Monas yang menghadap ke Istana Negara. Obelisk juga berdiri kokoh di tengah-tengah lapangan Katedral Saint Peter, pusat tahta suci Vatikan.

Washington MonumentTampak diatas, gambar Washington Monument yang merupakan salah satu bangunan berbentuk obelisk yang terletak di ibukota AS, Washington DC.

Sumber: dcpages.com (gambar kiri), newswithviews.com (gambar kanan)

Obelisk merupakan simbol paganisme, karena simbol ini dianggap sebagai lambang kesucian Dewa Matahari, ritus penyembahan, kekuatan, dan lambang keperkasaan (maskulinitas). Obelisk sering juga diistilahkan sebagai phallus atau phallic yang berarti penis (organ kelamin laki-laki). Penjelasan bagus mengenai ini diberikan oleh website http://www.newswithviews.com/Horn/thomas131.htm dan film berjudul “Freemasonry and Phallic Symbolism” di YouTube.

Selain Obelisk, dikenal juga apa yang diistilahkan sebagai “Circle With Dot” (Lingkaran dengan Titik). Lambang berupa lingkaran dengan titik di tengahnya ini merupakan bagian dari kepercayaan satanisme (okultisme) yang terkait dengan organ kewanitaan, dan merupakan ‘pasangan’ Obelisk yang melambangkan maskulinitas.

Dalam tulisan berjudul ‘Point Within Circle’ (Titik dalam Lingkaran) yang diterbitkan Masonic Short Talk Bulletin edisi Agustus 1931 disebutkan bahwa simbol ʘ (lingkaran dengan 1 titik di tengah) merupakan simbol okultis dari organ kewanitaan (dikenal sebagai “yoni”). Ini karena ritual seks adalah bagian dari satanisme, sehingga untuk melakukan ritual seks tersebut para pemuja satanisme harus memiliki simbol organ wanita (vagina) untuk digabungkan dengan simbol organ lelaki yaitu obelisk atau disebut juga dengan “lingga”. Simbol “Circle With Dot” juga merupakan representasi matahari yang merupakan simbol Dewa kaum Pagan Mesir Kuno, dimana orang Yunani menyebutnya “Theòs” yang inisialnya adalah “Θ atau ʘ = Theta“.

cwdTampak gambar “Circle With Dot” dalam piramida

Sumber: ionamiller2010.iwarp.com

Posted 28 Juni 2015 by Ada in T. Simbol-simbol Masonik

Tagged with , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

3.19. Demi The Promise Land   Leave a comment


Freemasonry berasal dari dua kata, yakni free yang berarti bebas, dan mason yang berarti tukang batu atau tukang bangunan. Namun demikian, freemasonry diartikan sebagai ‘pembangun kebebasan’, dan organisasi ini menamakan gedung tempat organisasi dikelola dengan lodge, sama dengan nama pemondokan para tukang batu di Skotlandia tempat dimana organisasi terbentuk, dan bentuknya pun sama persis dengan lodge-lodge para tukang batu itu. Karenanya, dimanapun organisasi ini berkiprah, jejaknya dapat dilacak melalui keberadaan lodge. Di Indonesia, lodge antara lain dapat ditemukan di kawasan Jakarta, Surabaya, Medan, Banda Aceh, Padang, Palembang, dan Pekalongan. Dalam bukunya yang  berjudul Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia, Herry Nurdi menyebut kalau gedung Bappenas yang berdiri megah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, adalah lodge kaum Mason. Dulunya gedung ini bernama Adhuc Stat. Ini membuktikan bahwa Freemason pun telah menjadikan negara ini sebagai salah satu wilayah pergerakannya.

Lodge pertama yang dibuat Freemasonry adalah Grand Lodge of England yang diresmikan bersamaan dengan diproklamirkannya keberadaan organisasi ini di Inggris pada 24 Juni 1717. Lodge inilah yang dijadikan basis utama kegiatan para masonik (anggota Freemasonry).

Seperti umumnya sebuah organisasi, Freemansonry juga memiliki hirarki berupa tingkatan-tingkatan atau diistilahkan dengan derajat keanggotaan. Berdasarkan kongres di London pada 1717, hirarki organisasi ini diputuskan menyerupai piramida yang tersusun dari 33 lapisan yang disebut Scottish Rite atau Sekte Skotlandia, dan 13 tingkatan yang disebut York Rite atau Sekte York.

Status keanggotaan yang paling rendah pada Scottish Rite disebut entered apprentice yang posisinya berada di dasar piramida. Status ini diberikan bagi para anggota baru. Sedang status tertinggi pada Scottish Rite atau status pada urutan 33 yang berada di puncak piramida disebut Sovereign Grand Inspector General. Pada status inilah pentolan-pentolan yang berwenang membuat kebijakan berada.

house of templeGambar diatas adalah markas The Scottish Rite yurisdiksi selatan di AS. Letaknya di Washington DC di gedung yang bernama The House of Temple. Markas ini adalah markas Freemason yang paling terkenal di dunia.

Sumber: konspirasizionis.wordpress.com

Pada York Rite, status terendah yang berada di dasar piramida juga disebut entered apprentice, dan diperuntukkan bagi para anggota baru. Sedang status tertinggi berada pada tingkatan ke-13 yang disebut Order of Knight Templar.

Selain penetapan status, dalam struktur resmi, Freemansonry juga mencantumkan delapan organisasi sekutu mereka (allied organization of Freemansonry), yakni Tall Cedars of Lebanon, Orders of Eastern Star, Grotto, Job’s Daughter, Rainbow Girls, Orders of De Molay, Shrine, dan Daughter of The Nile. Setiap orang yang menyatakan bersedia menjadi anggota organisasi ini harus mau diindoktrinasi sesuai tujuan utama pergerakan, bersedia disumpah, dan bersedia mengikuti ritual-ritual yang mereka lakukan yang tak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Knights Templar sebelum diberangus Raja Prancis Philippe le Bel dan Paus Clement V pada 1307.

Karena merupakan transformasi dari Knights Templar, tujuan utama pergerakan Freemansory tak jauh berbeda dengan Templar, yakni merealisasikan konsep The Promise Land atau Tanah Yang Dijanjikan yang dibuat para pemuka Yahudi ketika hidup dalam pengasingan di Babylonia ketika Yerusalem dikuasai Raja Nebukadnezar II. Itu sebabnya Knights Templar pada 1118 berpura-pura menjadi petugas keamanan bagi orang Eropa yang ingin berziarah ke Yerusalem setelah kota suci itu dapat direbut kembali oleh para Pejuang Salib pada 1099, namun sebenarnya, seperti dikatakan sejarawan Prancis Ghaetan de Laforge, mengemban misi untuk mendapatkan berbagai barang peninggalan dan naskah yang berisi intisari dari tradisi-tradisi rahasia Yahudi dan Mesir kuno.

Siapakah yang memberi misi kepada Knights Templar, dan mengapa para pemuka Yahudi membuat konsep The Promise Land? Mari kita mundur jauh ke belakang, ke zaman sebelum Babylonia ketika Raja Nebukadnezar II berkuasa pada 587 SM.

Bani Israil alias bangsa Yahudi merupakan saudara bangsa Arab, karena kedua bangsa ini berasal dari satu ‘bapak’, yakni Nabi Ibrahim as. Hanya saja, jika bani Israil berasal dari anak Nabi Ibrahim as yang bernama Ishaq dari istri bernama Siti Sarah, sedang Bani Hasyim atau bangsa Arab yang juga disebut suku Quraisy, berasal dari anak Nabi Ibrahim yang bernama Ismail dari istri bernama Siti Hajar.

Sejarah mencatat, meski bersaudara, kedua bangsa ini bermusuhan dan selalu berperang. Pemicunya adalah watak Bani Israil yang licik, keras kepala, dan egois. Bangsa Israil bahkan kian lama kian sesat karena gemar mendalami ilmu sihir yang dipraktekkan para pendeta tinggi Fir’aun, dan menyembah berhala (paganisme). Kisah Samiri yang dimuat  dalam Al Qur’an memperjelas hal ini. Patung sapi betina yang dibuat Samiri merupakan adopsi dari bentuk Hathor dan Aphis, patung dewa Mesir kuno yang juga berbentuk sapi betina, dan terkait dengan penyembahan terhadap Dewa Matahari (The Sun God).

Namun demikian, Allah tetap berusaha menyelamatkan mereka dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya dengan memerintahkan kepada Nabi Musa as agar memukul lautan dengan tongkatnya, dan laut pun terbelah sehingga Bani Israil dapat menyeberang, sementara Fir’aun dan bala tentaranya terbenam, lalu tewas.

Namun meski telah ditolong, Bani Israil tetap pada kesesatannya, sehingga Allah mengutuk mereka, dan mengharamkannya memasuki Tanah Suci Palestina hingga beberapa tahun. Bani Israil baru dapat memasuki tanah suci itu kembali pada zaman Nabi Daud as yang merupakan ayah Nabi Sulaiman as. Mereka memasuki Palestina dari Sinai, dan kemudian menguasai Yerusalem. Ini terjadi sekitar tahun 2000 SM.

Pada 960 SM, Nabi Sulaiman mendirikan istana di Yerusalem yang kemudian dikenal sebagai Haikal Sulaiman. Setelah mengalami pasang surut kejayaan dan kemunduran, 370 tahun kemudian bangsa Babylonia yang dipimpin Raja Nebukadnezar II menduduki Yerusalem dan menghancurkan Haikal Sulaiman. Bangsa Yahudi ditangkap dan ditawan, dan kemudian diasingkan ke Babylonia. Kejadian ini membuat para pemuka Yahudi bertekad untuk dapat kembali ke Palestina dengan cara apapun.

Nebukadnezar IIRaja Nebukadnezar II

Sumber: gamesrocket.de

Untuk itu mereka membuat konsep The Promise Land, dan meyakini bahwa Bani Israil merupakan bangsa pilihan Tuhan. Mereka bahkan menganggap bahwa bangsa di luar Yahudi adalah bangsa kelas dua yang mereka sebut sebagai ghoyim atau gentiles, dan yang diciptakan Tuhan untuk melayani seluruh kepentingan mereka.

Berbekal konsep tersebut, bangsa Yahudi selalu berusaha agar dapat kembali ke Palestina dan menguasai Yerusalem. Mereka sempat berhasil ketika pada 70 M, Romawi yang dipimpin panglimanya, Titus, menguasai kota suci itu. Namun pemberontakan yang dilakukan Yahudi pada 132-135 M, membuat bangsa Bani Israil ini harus lari tunggang langgang meninggalkan Yerusalem karena dibantai. Mereka menyebar ke seluruh penjuru Bumi, namun tetap bertekad akan kembali menguasai Yerusalem pada suatu saat kelak. Tak heran jika akhirnya bangsa Yahudi menjadi begitu suka, dan bahkan sangat terbiasa, untuk bergerak dalam organisasi-organisasi rahasia dan penuh konspirasi. Bahkan sebelum Knights Templar muncul, sejarah mencatat adanya sebuah organisasi rahasia bangsa Yahudi yang bernama Priory of Sion atau Biarawan Sion. Organisasi inilah yang diduga memberi misi kepada Templar untuk menggali di Haikal Sulaiman dengan berpura-pura bekerja kepada King Baldwin I sebagai penjaga keamanan bagi masyarakat Eropa yang berziarah ke Yerusalem. Dalam buku ‘Knights Templar, Knights of Christ’ yang ditulisnya, Rizki Ridyasmara menyebut kalau Templar adalah ordo militer yang dibentuk Biarawan Sion.

1.10. Terungkapnya Sosok Zulkarnain   2 comments


Perlu diketahui disini bahwa Kitab Yasna dan Gathas diterjemahkan oleh para ahli bahasa dari bahasa Avesta lama (Iran Kuno), dimana bahasa ini sering diistilahkan oleh masyarakat pada masa Persia Tengah (mulai dari jatuhnya Achaemenids di abad ke-4 SM sampai jatuhnya Sassanids di abad ke-7 M) sebagai Zand-Avesta. Bahasa Zand-Avesta pada saat itu adalah bahasa suci, yang sangat jarang digunakan oleh masyarakat umum dan hanya sering digunakan oleh para imam suci (penganut ajaran Zarathustra). Hal ini mungkin yang menyebabkan para ahli bahasa sangat kesulitan menerjemahkan Kitab Yasna dan Gathas, sebab bahasa tersebut sudah punah. Kata Zand pada Zand-Avesta sedikit menimbulkan tanda tanya para ahli; apa maksud kata tersebut? dan mengacu kemana? Sampai sekarang belum terpecahkan dan hanya bersifat duga-duga semata. Saya memperkirakan bahwa kata Zand mengacu kepada Zulkarnain, yang sama-sama berkonsonan z-a-n.

Selain itu patut diketahui pula bahwa ajaran Zarathustra (Zorastrianism) pada akhirnya menjelma menjadi apa yang dinamakan sebagai paham Zurvan (Zurvanism). Anehnya, zurvan ini memiliki arti yang mirip dengan Zulkarnain, yaitu “waktu” dalam bahasa Avestan. Dalam film Prince of Persia: The Two Thrones, Zurvan digambarkan sebagai Dewa Waktu dan dalam komik karya Grant Morrison berjudul The Filth, salah satu anggota kelompok yang disebut Kuorum Status adalah superhero bersayap bernama Zurvan. Jadi kata Zurvan yang memiliki konsonan huruf z, u, r, a, dan n saya pikir memiliki korelasi yang sangat erat dengan sosok Zulkarnain yang namanya juga memiliki konsonan huruf z, u, r, a, dan n.

Sampai disini saya sudah merasa sangat yakin bahwa Zarathustra adalah Zulkarnain. Keyakinan saya ini semakin bertambah ketika sejarawan Jona Lendering dalam situs http://www.livius.org/ mengatakan:

“Zarathustra mulai memberitakan bahwa ada dewa tertinggi, “Yang Maha Bijaksana”, Ahuramazda, yang telah menciptakan dunia, manusia, dan semua hal yang baik di dalamnya melalui roh kudus-Nya, Spenta Mainyu. Sisanya alam semesta diciptakan oleh enam roh lain, Spentas Amesha (‘suci abadi’). Namun, urutan penciptaan tujuh kali lipat diancam oleh Kebohongan/Kepalsuan, roh baik dan jahat berjuang dan umat manusia harus mendukung roh yang baik dalam rangka untuk mempercepat kemenangan tak terelakkan dari yang baik.”

Dari pernyataan sejarawan Jona Lendering, tampaknya Zarathustra sering berbicara tentang roh. Kalau kita melihat asbabun nuzul dari QS. Al-Kahfi 83-98, maka disitu terlihat pertanyaan terakhir kafir Quraisy yang menanyakan kepada Nabi Muhammad, apa itu roh? Begitu pula dengan pertanyaan pertama yang berhubungan dengan roh orang yang tertidur. Jadi saya yakin pertanyaan kedua tentang seorang pengembara laki-laki (Zulkarnain) juga berhubungan dengan roh.

Cukup banyak orang yang berpendapat bahwa orang tidur, rohnya diangkat keluar, yang berarti yang tersisa hanya raga/jasad-nya. Tetapi pendapat ini tidak benar, karena sekelompok pemuda beserta anjingnya yang tertidur selama lebih dari 300 tahun berkali-kali menggerakkan badannya, yang berarti roh mereka tidak diangkat.

Ki Bara Astama dalam artikelnya tentang perbedaan ruh dan nafas mengatakan:

“Sebuah jasad tanpa roh, maka jasad itu akan mati, tidak mampu bergerak, tidak kuasa untuk menarik nafas, dan dalam hitungan jam tubuhnya akan kaku karena darah berhenti mengalir. Orang yang sedang tidur bukan berarti roh yang ada didalam jasadnya sedang keluar, sebab bila demikian adanya berarti saat dia tidur maka dia seharusnya mati dalam pengertian yang sesungguhnya tetapi kenyataannya saat seseorang tertidur, dia masih bisa bergerak membalikkan badan, jantungnya masih berdenyut, mulutnya masih bisa mengeluarkan suara mendengkur dan malah tidak jarang orang yang tidurpun bisa tiba-tiba tertawa ataupun menangis bahkan buang air kecil tanpa disadarinya, semua ini mengindikasikan kepada kita bahwa tidur bukanlah suatu keadaan dimana roh meninggalkan badan.

Oleh karena itulah saat menceritakan kisah ashabul kahfi, al-Qur’an menyebut mereka bukan dalam keadaan mati dimana roh penghuni jasadnya dicabut Allah tetapi disebut bahwa mereka sedang tidur dan ciri bahwa mereka tidur adalah tubuh mereka bergerak berbalik-balik.

Dan kamu mengira mereka itu sadar padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka melunjurkan dua kaki depannya dipintu gua. Jika kamu melihat mereka niscaya kamu akan berpaling dan lari dengan penuh ketakutan terhadap mereka. {QS. 18:18}

Kejadian ashabul kahfi yang tidur selama 309 tahun ini mungkin bisa dihubungkan juga dengan teori relativitasnya Einstein seperti yang pernah kita bahas dalam pembicaraan Isra’ Mi’raj Nabi, dimana objek yang bergerak mendekati kecepatan cahaya akan mengalami perlambatan waktu dengan objek yang memiliki kecepatan statis. Tubuh para pemuda ashabul kahfi mungkin digetarkan oleh Allah molekul-molekulnya mendekati kecepatan cahaya sehingga tubuh mereka bergetar dan membalik-balik agar tahan terhadap perubahan waktu diluar gua yang berjalan lambat sehingga kita yang melihat mereka bagaikan melihat sinar yang berkilatan dan sesuai isi akhir ayat ini kejadian tersebut pasti akan membuat kita lari ketakutan. Bukti dari kebenaran teori ini adalah usia mereka ketika bangun sama seperti saat mereka tidur, padahal waktu yang berjalan diluar gua sudah berlalu 309 tahun.”

Tentang pertanyaan terakhir (apa itu roh?), Allah menyuruh Rasulullah untuk menjawab:

“Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan hanya sedikit.” {QS. 17:85}

Lantas mengapa Zulkarnain banyak berbicara tentang roh? Karena dia juga adalah roh! Roh tentu lebih tahu mengenai dirinya dibanding manusia biasa. Jangan sembarang ngomong dong, maksud lho apa? Maksud saya, Zulkarnain itu adalah MALAIKAT!!.

Ketika berbicara tentang ruh (roh), Allah terkadang merujuk kata tersebut kepada malaikat. Masih ingat khan tentang bunyi QS. Al-Maa’idah ayat 110 {(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus.}. Banyak ulama yang menafsirkan bahwa ruhul qudus pada ayat tersebut adalah malaikat Jibril yang masuk ke raga Nabi Isa. Begitu pula ketika menafsirkan kata “Ar-Ruh Al-Amin” pada QS. Asy-Syu’araa’ (26) ayat 193, banyak ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud Ar-Ruh Al-Amin adalah malaikat Jibril. Kalau Anda masih kurang yakin, berikut bunyi QS. Maryam (19) ayat 17:

maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (malaikat Jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.

Dari ayat tersebut, kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa malaikat dapat menjelma menjadi manusia biasa dalam wujud yang sempurna. Jadi kalau Zulkarnain tidak dapat dikenali sebagai malaikat, yach wajar, karena dia lebih sering menjelma menjadi manusia.

Menurut saya sepertinya ada keterkaitan antara sosok kereta kuda putih tanpa penunggang yang sering diceritakan para ahli sejarah dengan perkataan Darius I yang menyatakan bahwa pasukan Persia pada Dinasti Achaemenid diberkati oleh Ahura Mazda dalam setiap pertempuran, yang dimana pada masa Dinasti Sassanid, penunggang tersebut digambarkan sebagai sosok lelaki tua yang memiliki sayap (lihat gambar bawah). Perkiraan saya, sosok penunggang tersebut adalah Zulkarnain alias Zarathustra.

penunggang kudaTampak pada gambar diatas sosok lelaki tua bersayap yang sedang menunggangi kereta.

Sumber: en.wikipedia.org

Sebenarnya sejak pertama kali saya membaca QS. Al-Kahfi ayat 83-98, saya sudah mulai curiga bahwa sosok Zulkarnain bukanlah berasal dari bumi, tetapi dari langit. Ini terlihat dari kalimat pada ayat 84 yang mengatakan: “Sungguh, Kami telah menempatkannya di (muka) bumi…”. Cuman kebanyakan Al-Qur’an menerjemahkan kata “makkannaa” dengan arti memberi kedudukan atau memberi kekuasaan, bukan menempatkan. Begitu pula dengan kata “atba’a” yang diterjemahkan dengan arti menempuh, bukan mengikuti, padahal yang namanya malaikat tugasnya hanyalah mengikuti apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan bisa jadi Zulkarnain memiliki rupa asli dengan 2 tanduk diatas kepala; sesuai dengan arti dari namanya.

Selain itu, kalau kita perhatikan kalimat: Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka yang terdapat pada QS. 18:86 seakan menunjukkan bahwa Allah berbicara langsung kepada Zulkarnain. Sebagaimana kita ketahui bahwa tak ada satupun nabi, kecuali Nabi Musa (sewaktu berada di Bukit Sinai) dan Nabi Muhammad (pada waktu Isra’ Mi’raj) yang pernah berbicara langsung dengan Allah. Akan tetapi kedua nabi tersebut (Nabi Musa dan Nabi Muhammad) dapat berbicara langsung dengan Allah setelah diberi mukjizat. Ini berbeda dengan Zulkarnain yang memang dapat berkomunikasi langsung dengan Allah berkat kodrat yang dimilikinya.

Disini tampaknya kita sudah dapat mengambil kesimpulan final siapa sebenarnya sosok Zulkarnain! Yup, Anda betul! Zulkarnain adalah malaikat pengembara yang membangun dinding besi Derbent.

Dan pendapat saya ini sepertinya diamini amirul mukminin, Umar bin Khattab radiyallaahu ‘anhu.

Berikut pernyataan sejarawan Ibnu Ishaq dalam bukunya “Kitab Sejarah Nabi Tertua”:

Khalid berkata, Umar mendengar seorang laki-laki memanggil seseorang dengan sebutan Zulkarnain, dan dia berkata, “Tuhanmu mengampunimu, tidakkah kamu merasa puas dengan menggunakan nama-nama nabi untuk anak-anakmu sehingga kamu harus menggunakan nama malaikat.

Namun banyak yang mengatakan bahwa malaikat tidak mungkin dijadikan seorang nabi atau rasul oleh Allah. Sedangkan menurut suatu hadits, Zulkarnain adalah Nabi.

Thaur bin Yazid dari Khalid bin Ma’dan al Kala’I, mengatakan bahwa Rasulullah mendapat pertanyaan tentang Zulkarnain dan beliau menjawab, “Dia adalah seorang nabi yang mengukur bumi ini dengan jubahnya”.

Nabi Muhammad tidak pernah mengatakan bahwa seorang malaikat tidak mungkin menjadi nabi/rasul. Bahkan sebelum mendapat wahyu sehingga menjawab dengan kalimat diatas, Rasulullah sempat mengatakan: “Aku tidak tahu, Zulkarnain itu nabi atau bukan(diriwayatkan oleh Al-Hakim dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu).

StraboTampak pada gambar diatas, patung Strabo yang memakai jubah di Amasya/Turki, di sepanjang Sungai Iris. Sebagian sejarawan beranggapan bahwa Strabo adalah Zoroaster (Zarathustra). Wikipedia mengatakan kisah sejarah Strabo hampir sepenuhnya hilang. Dipanggil strabo karena matanya terdistorsi atau juling atau dipengaruhi oleh strabismus. Ia dikenal sebagai seorang sejarawan, geographer (ahli geografi/ilmu bumi), dan filsuf yang sering berkelana keliling dunia. Karya besar Strabo, Sketsa Historis (Historica hypomnemata), ditulis saat dia di Roma (ca. 20 SM), hampir sepenuhnya hilang. Menurut Wikipedia karya Strabo tersebut sengaja dihilangkan dengan tujuan untuk menutupi sejarah dunia yang dikenal dari penaklukan Yunani oleh Romawi.

Sumber: en.wikipedia.org

Oleh sebab itu, dalam Al-Qur’an dikatakan:

Dan kalau Kami jadikan rasul itu malaikat, tentulah Kami jadikan dia seorang laki-laki dan (kalau Kami jadikan ia seorang laki-laki), tentulah Kami meragu-ragukan atas mereka apa yang mereka ragu-ragukan atas diri mereka sendiri.” {QS. 6:9}

Maksudnya: kalau Allah mengutus seorang malaikat sebagai rasul, tentu Allah mengutusnya dalam bentuk seorang manusia berjenis kelamin laki-laki, karena seorang laki-laki (manusia) tidak dapat melihat malaikat, dan tentu juga mereka akan berkata: ini bukan malaikat, hanya manusia seperti kami juga, jadi mereka akan tetap ragu-ragu.

“Katakanlah: “Kalau seandainya ada malaikat-malaikat yang berjalan-jalan sebagai penghuni di bumi, niscaya Kami turunkan dari langit kepada mereka seorang malaikat menjadi rasul.” {QS. 17:95}

1.5. Petunjuk Kuat Qur’an Pada Sosok Zulkarnain   Leave a comment


Oleh karena kita belum dapat membuat kesimpulan siapa sosok Zulkarnain yang benar, maka mari kita melangkah pada perkataan lebih lanjut dari Al-Qur’an. Dalam QS. 18:95-96, Allah berfirman:

Zulkarnain berkata: “Apa yang telah dianugerahkan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan batas/penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi!”. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua pinggir/puncak gunung itu, berkatalah Zulkarnain: “Tiuplah!. Hingga apabila dia (Zulkarnain) menjadikannya api, diapun berkata: “Berikanlah kepadaku agar aku tuangkan ke atasnya leburan tembaga“.”

Petunjuk kuat dari ayat Qur’an diatas adalah bahwa lokasi kejadian berada di pegunungan dan sekitarnya, dimana di gunung tersebut terdapat penghalang yang terbuat dari besi dan tembaga.

Banyak orang yang beranggapan bahwa para ahli belum menemukan lokasi dengan ciri-ciri yang dimaksud. Kita tentu bertanya-tanya, masa sich zaman modern dan canggih seperti sekarang, lokasi yang mencolok tersebut belum didapat? Bahkan kalau dipikir-pikir, untuk menemukan lokasi mencolok seperti itu sebenarnya tidak memerlukan peralatan modern nan canggih. Berarti, Al-Qur’an ngawur dong!

Anda bisa saja berpikir demikian! Tetapi bagaimana kalau saya katakan bahwa penghalang besi tersebut telah lama hancur? Tetapi kalau begitu khan, berarti sudah kiamat, karena Ya’juj dan Ma’juj sudah lama keluar!

Saudaraku, jika Al-Qur’an berbicara “telah dekat” bukan berarti benar-benar dekat menurut kita yang tinggal di bumi. Dalam hal ini, Al-Qur’an berbicara dalam alam Lauh Mahfudz di akhirat. Maka dari itu, Allah berfirman pada beberapa ayat:

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al-Hajj [22]:47)

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As-Sajdah [32]:5)

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al-Ma’aarij [70]:4)

Ayat-ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa satu hari disisi Allah tidak dapat dibandingkan dengan satu hari seperti yang ada di bumi. Secara logika sederhana, penjelasan ini mungkin sulit diterima. Namun secara ilmiah sebenarnya telah ada pembuktiannya. Ilmuwan besar asal AS, Albert Einstein menunjukkan dalam teori relativitasnya bahwa lamanya waktu tergantung dari massa dan kecepatan.

Namun memang sebaiknya kita berpikir bahwa kiamat itu telah dekat, agar kita segera rajin beribadah dan memohon ampun kepada-Nya. Bukankah kita tak tahu kapan kiamat itu terjadi?

Firman Allah:

“Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran serta dengan perimbangan. Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat.” {QS. Asy-Syuura [42] ayat 17}

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. {QS. 7:187}

Kembali kepada topik pembahasan!

Suatu hari istri Nabi Muhammad, Zainab binti Jahsy didatangi Rasulullah dengan tergopoh-gopoh sambil mengatakan :

La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat. Pada hari ini benteng Ya`juj Ma`juj dibuka seperti ini. Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya.” (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1341; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1987).

Dari hadits tersebut sebenarnya secara tersirat kita dapat mengetahui bahwa pada waktu itu lubang dinding besi sudah mulai terbuka. Dan pada zaman ini, kemungkinan besar benar-benar telah terbuka.

Maka dari itu, lokasinya sulit didapat karena penutup/dinding besinya telah hancur. Namun rupanya ada titik terang mengenai ini.