Archive for the ‘Kristen’ Tag

3.21. Freemason di Indonesia   Leave a comment


Freemason aktif tersebar di seluruh Hindia Belanda (Indonesia) sejak tahun 1762 sampai 1962. Loji pertama di Asia, “La Choisie”, didirikan di Batavia (Jakarta) oleh Jacobus Cornelis Mattheus Radermacher (1741–1783), yang datang bersama VOC. Setelah beberapa lama tinggal di Batavia, Jacobus Cornelis mendirikan pusat aktivitas para anggota Freemason (logi). Waktu itu anggota organisasi hanya berasal dari warga Belanda yang beranggotakan enam orang yang berasal dari kalangan petinggi militer dan sebagian lagi para pengusaha Yahudi. Organisasi ini mulai berkembang setelah anggota baru direkrut dari pedagang Tiongkok dan warga pribumi terutama para ningrat Nusantara.

Perkembangan organisasi ini sangat pesat. Beberapa tokoh nasional dikabarkan pernah terlibat sebagai anggota Freemason. Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962“, yang edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Sinar Harapan dalam jumlah yang sangat terbatas, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut —yang dilengkapi foto-foto eksklusif sebagai buktinya— banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Raden Saleh, Sultan Hamengkubuwono VIII, RAS. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, RMAA. Tjokroadikoesoemo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dr. Tengku Mansyur (Gubernur Negara Sumatera Timur), Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (Kapolri pertama), dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo.

TMIGambar sebelah kiri menunjukkan peresmian pengurus baru Tarekat Mason Indonesia pada tanggal 7 April 1955. Sedangkan gambar sebelah kanan adalah lukisan sosok diri Raden Saleh yang berada di Gedung Loji “Ster in het Oosten” (sekarang gedung Bappenas). Lukisan tersebut diabadikan di Rijksmuseum, Amsterdam tahun 1845.

Sumber: ardiyansyah.com

Sejarah mencatat, Boedi Oetomo dikenal sebagai organisasi kepemudaan pribumi di era kolonial Belanda yang mencetuskan nasionalisme dan menjadi salah satu penopang pergerakan pemuda di Tanah Air untuk melawan Belanda, namun Herry Nurdi dalam buku ‘Jejak Freemason & Zionis di Indonesia’ menyebut, lembaga pendidikan ini justru sangat menentang nasionalisme, karena sejak Vrijmetselarij ‘menunggangi’ organisasi ini, para Mason telah mencekoki para tokohnya dengan berbagai doktrin, termasuk doktrin Indonesia Baru yang dikonsep sesuai dengan tujuan mereka untuk menguasai dunia, dan sikap mereka yang menolak Islam serta Kristen, karena mereka menganut Kabbalah. Maka tak heran ketika KH. Ahmad Dahlan, salah seorang tokoh senior mereka, mengusulkan agar di organisasi mereka diadakan pengajian, mayoritas tokoh Boedi Oetomo menolak. Bahkan para penolak usulan kyai yang pada 1912 mendirikan Muhammadiyah itu tak segan-segan menghina dan menghujat Islam, serta menghasut umat Islam agar tak perlu berhaji karena hanya membuang-buang uang. Salah satu tokoh Boedi Oetomo yang bersikap keras terhadap Islam di antaranya Dr. Soetomo yang kemudian membentuk Surabaya Studie Club dan berdebat sengit dengan Sarekat Islam tentang banyak hal terkait dengan masalah-masalah ke-Islam-an, termasuk dalam hal berbangsa dan bernegara. Dalam kongres yang diselenggarakan pada 1952, Boedi Oetomo mengukuhkan kebudayaan Jawa sebagai dasar pendidikan mereka.

SoetomoDr. Soetomo, pendiri Boedi Oetomo

Sumber: id.wikipedia.org

Tahun berdirinya BO sama dengan tahun munculnya Gerakan Turki Muda (Young Turk Movement). Gerakan Turki Muda yang dipimpin oleh Mustafa Kemal At-Taturk juga mengadakan revolusi kebangkitan nasional.

Gerakan ini berhasil menumbangkan kekhilafahan Islam, dan mengganti hukum Islam menjadi hukum sekuler. Aktivis Turki Muda banyak didominasi oleh para sekuleris. Bahkan, At-Taturk sendiri adalah anggota jaringan Freemason yang sangat anti dengan syariat Islam.

Mengenai Gerakan Revolusi Turki Muda, pendiri Boedi Oetomo yang juga anggota Theosofi, dr Soetomo mengatakan,”perkembangan yang terjadi di Turki adalah petunjuk jelas bahwa “cita-cita Pan-Islamisme” telah digantikan oleh nasionalisme”. Soetomo adalah tokoh Boedi Oetomo yang banyak melontarkan pelecehan terhadap Islam dan mengagumi gerakan kebangsaan yang terjadi di Turki.

Tahun 1767 pada umumnya dianggap sebagai awal kehadiran Tarekat Mason Bebas yang terorganisir di Jawa. Selain melakukan pertemuan di loji-loji, mereka juga kerap melakukan pertemuan rahasia di kawasan Molenvliet yang kini menjadi Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk untuk membahas mengenai pendirian loji tersebut.

Pada tahun 1922, seorang Loji Agung Provinsi Belanda, di bawah Grand Orient of the Netherlands, di Weltevreden (Batavia) ditugaskan mengendalikan 20 loji di Indonesia. Empat belas di Jawa, tiga di Sumatra, dan sisanya di Makassar dan Salatiga.

lojiTampak pada gambar: Loji Mataram di Yogyakarta (kiri atas), Loge Arbeid Adelt di Makassar (kanan atas), Loji di Magelang (kiri bawah), Loji di Palembang (kanan bawah). Kesemua gambar memperlihatkan lambang Freemason dan Bintang Daud kaum Yahudi.

Sumber: indocropcircles.wordpress.com

Loji-loji Freemason mulai banyak berkembang di Indonesia pada 1945-1950-an. Para Mason banyak membangun loji tersebut untuk berkumpul.

Sejumlah pribumi saat itu ikut bergabung dalam kelompok bawah tanah ini. Salah satu loji bangunan Freemason berada di Jalan Budi Utomo Jakarta Pusat. Bangunan itu kini menjadi Gedung Kimia Farma. Bangunan itu dibangun pada tahun 1848 sebagai tempat pertemuan anggota Freemason (Vrijmetselaar).

Dikutip dari berbagai sumber, tempat perkumpulan ini disebut De Ster in het Oosten atau Bintang di Timur. Penduduk setempat menyebut para pengunjungnya merahasiakan apa yang mereka bicarakan dan perbuat di gedung yang dihiasi dengan portikus dan pilaster dalam gaya dorik tersebut.

Para anggota Freemason kala itu menjadikan gedung megah dengan enam pilar kokoh penyangga itu sebagai rumah pemujaan yang disebut loge atau loji. Di saat-saat tertentu, para Mason kerap menggelar upacara dengan pembakaran lilin dan menggenakan pakaian aneh-aneh mirip pakaian halloween.

Di gedung itu mereka menggelar ritual menyembah simbol-simbol yang melambangkan cita-cita dan pikiran tertinggi manusia. Bahkan, beberapa aktivitasnya adalah memanggil arwah atau jin dan setan.

Gedung itu sendiri sempat menjadi lokasi digelarnya Kongres Pemuda Indonesia yang pertama yakni pada 30 April sampai 2 Mei 1926. Kini, setelah Indonesia merdeka, gedung itu kemudian diambil alih dan menjadi gedung farmasi Kimia Farma.

Selain Gedung Kimia Farma, Gedung Bappenas  pada masa Belanda juga sempat dijadikan sebagai loji oleh para anggota Freemason di Indonesia. Gedung yang terletak di dekat Taman Surapati, Jakarta Pusat ini juga dikenal dengan sebutan ‘Gedung Setan’.

Gedung yang pada awalnya bernama Adhuc Stat yang berarti ‘Berdiri Hingga Kini’ ini dibangun pada tahun 1880. Namun, pada tahun 1925, F.J.L. Ghijsels, seorang insinyur kelahiran Tulung Agung, Jawa Timur, mendapat tugas merenovasi gedung itu secara besar-besaran.

Alhasil, wajah bangunan berubah drastis dan berubah dari lantai tunggal menjadi gedung bertingkat. Dulu, di sisi kanan dan kiri gedung terdapat dua lambang vrijmedsclarij yang jika disambung dengan garis akan membentuk ‘Bintang David’ (lambang dan simbol suci kaum Yahudi).

bapenasTampak pada gambar sebelah kiri gedung Adhuc Stat atau Loji Bintang Timur, yang sekarang ditempati oleh Bappenas. Perancangnya ialah Ir. N.E. Burkoven Jaspers. Anehnya, gedung tersebut merupakan pilar yang membentuk kepala Baphomet (simbol kaum pagan) di kawasan Menteng – Jakarta Pusat seperti yang tampak pada gambar sebelah kanan.

Sumber: ardiyansyah.com (gambar kiri), ustadzrofii.wordpress.com (gambar kanan)

Pasca-kemerdekaan, gedung ini pernah menjadi saksi sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Pada tahun 1966, Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) menggelar sidang-sidangnya untuk mengadili para gembong Gerakan 30 September (G30S). Mereka yang diadili antara lain; tokoh PKI Nyono, Menteri Luar Negeri (Menlu) Subandrio dan Panglima AURI Laksamana Omar Dhani.

Kini gedung setan telah berubah fungsi. Adhuc Stat kini menjadi Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Di era Presiden Soekarno Freemason sempat dilarang. Bung Karno awalnya memanggil para tokoh Freemason tertinggi Hindia Belanda yang berada di Loji Adhucstat (sekarang Gedung Bappenas-Menteng) pada Maret 1950.

Mereka dipanggil untuk mengklarifikasi kegiatan yang mereka lakukan di loji. Sebab, rakyat yang saat itu mulai resah menyebut loji itu sebagai rumah setan karena di loji itu para Mason selalu melakukan ritual pemanggilan arwah orang mati.

Namun, para Mason mengelak atas tudingan ritual pemanggilan arwah orang mati. Namun, Bung Karno tak begitu saja percaya omongan mereka. Akhirnya pada Februari 1961, Bung Karno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Pembubaran dan pelarangan tersebut dilakukan Bung Karno dengan mengeluarkan Lembaran Negara Nomor 18/1961.

Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala derivatnya seperti Liga Demokrasi, Rotary, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia), Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC), dan Bahaisme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.

Namun 38 tahun kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mencabut Keppres Nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres Nomor 69 Tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000.

Sampai disini kita tentunya merasa tercengang. Namun ketercengangan kita belum berakhir, karena lambang Negara kita ternyata berbau paganisme. Penganut teori konspirasi beranggapan bahwa Perisai pada dada Garuda serupa dengan perisai-perisai di beberapa negara yang dikendalikan oleh Freemason, seperti contohnya Inggris. Atau jauh ke belakang sama halnya dengan lambang Ksatria Templar yang kerap diasosiasikan dengan pemuja setan. Lambang bintang lima di dada Garuda adalah simbol kepala Baphomet, kambing jantan jelmaan iblis. Sengaja ditaruh terbalik untuk mengaburkan bintang pentagram tersebut.

Adapun lambang rantai merupakan simbol untuk garis darah (bloodline) kelompok Illuminati atau sejenisnya yang menjaga (gatekeeper) keberlangsungan gerakan Freemason. Pohon Beringin adalah simbol pohon Sephiroth dalam tradisi mistik Kabbala. Kepala Banteng adalah simbol sapi Samiri yang menjadi sesembahan orang Yahudi ketika Moses meninggalkannya. Dan terakhir adalah padi dan kapas yang tidak ada bedanya dengan zaitun dan gandum yang digenggam elang Amerika Serikat, simbol kesuburan atau sumber kehidupan utama kehidupan manusia yang dijadikan lahan perah, atau sumber daya yang harus dihisap dan dikendalikan oleh Freemason.

Burung Garuda sendiri adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha. Ia merupakan wahana Dewa Wisnu, salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar sehingga dapat menghalangi matahari. Kisah Garuda terdapat dalam kitab Mahabharata dan Purana yang berasal dari India. Bangsa Jepang juga mengenal makhluk mirip Garuda, yang mereka sebut Karura. Di Thailand disebut sebagai Krut atau Pha Krut. Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negaranya.

Garuda memiliki putra bernama Sempati (Sampāti) dan istrinya adalah Unnati atau Wināyakā. Menurut kitab Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan untuk memangsa manusia, tetapi tidak boleh kaum brahmana. Suatu ketika, ia menelan seorang brahmana dan istrinya. Lalu tenggorokannya terbakar, kemudian ia muntahkan lagi.

garudaTampak pada gambar diatas patung Garuda yang dikendarai Dewa Wisnu di Bali

Sumber: id.wikipedia.org

Selain itu, entah kebetulan atau tidak, 5 sila dari Pancasila isinya mirip doktrin Khams Qanun milik Freemasonry yang diilhami oleh Kitab Talmud kaum Yahudi:

  1. Monoteisme (ketuhanan yang maha esa);
  2. Nasionalisme (berbangsa, berbahasa, dan bertanah air satu Yahudi);
  3. Humanisme (kemanusiaan yang adil dan beradab bagi Yahudi);
  4. Demokrasi (dengan cahaya talmud suara terbanyak adalah suara tuhan); dan
  5. Sosialisme (keadilan sosial bagi setiap orang Yahudi). [Syer Talmud Qaballa XI:45].

Intinya adalah Garuda Pancasila dianggap murni representasi simbol-simbol Freemason, Knight Templar, Illuminati, dan sebagainya yang dianggap sebagai pengikut iblis.

Pertanyaannya: “Mengapa bisa demikian?”. Jawabannya karena perancang Lambang Negara Indonesia atau Garuda Pancasila adalah Sultan Hamid II. Sultan Hamid II adalah sebuah gelar dengan nama asli Syarif Abdul Hamid Alkadrie. Ia mewarisi darah masonik dari garis Abdul Rachman, Sultan Pontianak yang terdaftar dalam Freemason di Surabaya pada 1944.  Jenjang pendidikan Sultan Hamid II adalah sekolah dasar Belanda, bahkan termasuk salah seorang Indonesia yang disekolahkan di sekolah militer Belanda di Breda.

sealTampak pada gambar diatas, lambang Garuda Pancasila (kiri) yang mirip dengan lambang Negara Amerika Serikat (tengah) dan lambang Dewa Horus (kanan).

Sumber Gambar: en.wikipedia (gambar kiri, gambar tengah), panjimas.com (gambar kanan)

Dari tulisan diatas kita tentunya merasa sangat miris. Kita tidak menyangka bahwa Negara kita sudah disusupi Freemason sejak dulu. Saya yakin bahwa sebenarnya tokoh-tokoh kita, termasuk yang menjadi anggota Freemason banyak yang tidak menyadari bahwa gerakan mereka telah tersusupi oleh agenda Masonik. Bahkan sampai hari ini, para pemimpin serta anak-anak muda kita, termasuk para artis dan seniman seakan tidak sadar bahwa diri mereka telah termakan oleh propaganda Illuminati, yang berusaha menjauhkan kita dari sendi-sendi agama menuju paham yang berbau sekuler dan liberal.

kafe rakaTampak pada foto sebelah kiri terlihat gambar mata satu dan piramida di Kafe Markobar (Martabak Kottabarat). Kafe ini milik putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang berada di sebelah barat Solo Grand Mall. Sedangkan foto sebelah kanan memperlihatkan Coboy Junior yang juga menunjukkan simbol piramida dan mata satu yang merupakan simbol Masonik. Saya yakin anak-anak muda tersebut sebenarnya tidak sadar bahwa otak mereka sudah terkontaminasi oleh simbol-simbol keren milik kaum pagan tersebut yang gencar diperlihatkan oleh berbagai selebriti mancanegara serta media milik Illuminati. Simbol masonik juga semakin berkembang karena media Indonesia juga secara tidak sadar ikut ‘mempromosikan’ simbol-simbol setan tersebut..

Sumber: suara-islam.com (gambar kiri), votreesprit.wordpress.com (gambar kanan)

bieberTampak penyanyi dan artis mancanegara ternama, Justin Bieber memperlihatkan simbol mata satu (gambar kiri) dan Lindsay Lohan yang memperlihat simbol segitiga piramida mata satu (gambar kanan).

Sumber: blo9el.blogspot.com

kartunTampak simbol ‘mata satu’ dalam film animasi “9” (gambar kiri) dan film “Despicable Me 2” (gambar tengah), serta simbol ‘phallic’ atau ‘obelisk’ dalam film kartun “Donald in Mathmagic Land” (gambar kanan).

Sumber: vigilantcitizen.com (gambar kiri), tune.pk (gambar tengah), disinfo.com (gambar kanan)

tvTampak diatas, berbagai program acara televisi yang menampilkan simbol “Mata Satu (One Eye)” di beberapa stasiun tv di Indonesia. 

Sumber: blaxzone.com

Posted 29 Juni 2015 by Ada in U. Freemason di Indonesia

Tagged with , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

3.17. Menguasai Amerika   Leave a comment


Dengan adanya Illuminati, gerakan Yahudi untuk menguasai dunia kian efektif. Apalagi karena menurut catatan sejarah, para Mason ‘ikut turun tangan’ dalam kemerdekaan Amerika Serikat yang terjadi pada 4 Juli 1776 dengan tujuan menjadikan negara itu sebagai basis gerakan utama mereka. Para Mason tak puas, meski sejumlah negara di Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman, Portugis, dan lain sebagainya telah mereka kuasai secara ekonomi maupun politik. Mereka ingin melebarkan sayap ke benua lain, yakni Benua Amerika.

Selain itu, ‘permusuhan’ dengan gereja Katolik juga adakalanya membuat mereka harus ‘mengorbankan keyakinan mereka terhadap Kabbalah’ seperti yang terjadi pada 1489. Kala itu, pasca pembataian Knights Templar oleh Raja Prancis Phillipe le Bel dan Paus Clement V pada 1307, komunitas Yahudi merupakan komunitas yang paling dibenci masyarakat Prancis. Bahkan komunitas Yahudi yang tetap tinggal di negara itu, seperti di Pyrennes, sebuah provinsi di Selatan Prancis, Arles, Aix, dan Marseilles, mengalami intimidasi dan kekerasan yang tiada henti, serta dipaksa meninggalkan Kabbalah yang mereka anut, dan memeluk Katolik. Bahkan sinagog-sinagognya, tempat beribadah kaum Yahudi, ada yang dibakar.

Situasi ini membuat Rabi Shamur, petinggi Yahudi yang tinggal di Arles, Prancis, prihatin. Dia menulis surat kepada Pemimpin Tertinggi Kaum Yahudi di Konstantinopel, dan meminta petunjuk apa yang harus dia lakukan untuk mengatasi masalah ini. Surat itu dibalas pada 24 Juli 1489 dengan kalimat seperti ini:

“Saudara-saudara, dengan rasa sedih, pengaduan kalian kami pelajari. Derita, nasib buruk yang kalian alami membuat kami ikut bersedih. Kalian mengadukan, bahwa Raja Prancis telah memaksa kalian memeluk agama Nasrani. Kalian sulit menentang perintah paksaan itu. Maka masuklah agama Nasrani. Tetapi harus diingat, bahwa ajaran Musa harus tetap kalian pegang erat-erat dalam hati sanubari. Umat Kristen memerintahkan kalian supaya kalian menyerahkan harta benda kalian. Laksanakanlah. Selanjutnya didiklah putera-putera kalian menjadi pedagang dan pengusaha yang tangguh, agar pelan-pelan bisa merebut kembali harta benda itu dari tangan mereka.

Kalian juga melaporkan, bahwa mereka mengancam hidup kalian. Maka binalah putera-puteri kalian menjadi dokter, agar dapat membunuh orang-orang Kristen secara rahasia. Mereka menghancurkan tempat peribadatan kalian. Maka didiklah putera dan puteri kalian untuk menjadi pendeta agar dapat menghancurkan gereja mereka dari dalam. Mereka menindas dengan melanggar hak dan nilai kemanusiaan. Maka didiklah putera-puteri kalian sebagai agen-agen propaganda dan penulis agar dapat menelusup ke berbagai jajaran pemerintahan. Dengan demikian, kalian akan dapat menundukkan orang Kristen dengan cengkeraman kuku-kuku kekuasaan internasional yang kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti pelampiasan dendam kesumat kalian terhadap mereka.”

Jawaban surat dari Konstantinopel ini menjadi terkenal karena dengan lugas mencerminkan strategi kaum Yahudi untuk menundukkan Gereja dan dunia. Surat ini pula yang membuat ribuan orang Yahudi di Prancis, termasuk yang telah menjadi anggota Freemasonry, bersedia dibaptis dan memeluk Katolik. Tapi tentu saja, setelah Rabi Shamur mensosialisasikan isi surat itu kepada mereka, hanya dalam beberapa tahun, banyak di antara mereka yang telah menjadi gembala-gembala sidang di Gereja-gereja Katolik di Prancis.

Momentum pertama mereka untuk merusak Gereja terjadi pada 31 Oktober 1517 ketika Martin Luther memprotes kebijakan Gereja Katolik Roma dengan membuat 95 pernyataan yang dibacakan di hadapan umum. Para Yahudi yang telah memeluk Katolik diam-diam mendukungnya, sementara para Masonik mengomporinya agar terus menentang Gereja. Maka lahirlah agama Kristen Protestan. Para Mason dan Yahudi Katolik juga lah yang mendukung John Calvin dalam menyuarakan Calvinisme, sebuah gerakan yang juga menggugat otoritas Gereja Katolik Roma yang dinilai terlampau mempengaruhi kehidupan masyarakat Eropa selama berabad-abad, sehingga mereka jenuh dan menginginkan reformasi.

Lukisan Martin Luther oleh pelukis Lucas Cranach

Sumber: en.wikipedia.org

Kebutuhan para Mason akan negara sendiri yang dapat dikendalikan sedemikian rupa, membuat mereka melirik benua baru yang ditemukan Christopher Colombus, Amerika Serikat, pada 1498. Kebetulan, setelah benua itu ditemukan, orang Yahudi berbondong-bondong meninggalkan Eropa dan bermigrasi ke Brazil di Amerika Selatan. Namun tak lama setelah mereka melakukan migrasi, Brazil berperang dengan Belanda, sehingga karena merasa tak aman, bangsa Yahudi kembali melakukan migrasi ke Nieuw Amsterdam, sebuah koloni Belanda di Amerika Utara.

Kedatangan bangsa Yahudi di Nieuw Amsterdam tidak disukai Gubernur Jenderal Pieter Stuyvesant yang berkuasa di koloni Belanda itu, namun berkat lobi para pengusaha kaya dan kapitalis Yahudi internasional yang di antaranya merupakan anggota Freemason-Illuminati, ketidaksukaan dapat diredam sehingga bangsa Yahudi dapat nyaman tinggal di situ dan menjuluki Nieuw Amsterdam sebagai The New Yerusalem.

Tak sampai setengah abad kemudian, Inggris merebut Nieuw Amesterdam dan wilayah-wilayah lain di Amerika, dan koloninya itu dibagi menjadi 13 negara bagian. Nama Nieuw Amsterdam pun diganti menjadi New York hingga sekarang, dan negara bagian itu menjadi wilayah dengan jumlah penduduk beretnis Yahudi paling banyak di Amerika.

Menjelang 1775, Amerika mengalami krisis keuangan yang parah karena diperangkap para kapitalis Yahudi melalui penerbitan mata uang Amerika. Awalnya, dengan dalih demi memajukan perekonomian dan industri Amerika, Inggris disarankan untuk mencetak mata uang tersendiri untuk koloninya itu yang terpisah dari mata uang Inggris. Inggris setuju. Maka seluruh aset di koloni Amerika pun didepositokan di Bank Sentral Inggris sebagai jaminan atas dana yang dipinjamkan, plus bunganya. Setahun kemudian, bank milik Freemasonry itu berulah dengan menolak menerima pembayaran lebih dari 50 persen dari nilai mata uang Amerika, meski skema pembayaran utang ini diatur dalam undang-undang yang dibuat Inggris sebelum mata uang Amerika diterbitkan. Akibatnya, nilai tukar mata uang Amerika anjlok hingga setengahnya, dan Amerika terperosok dalam krisis moneter yang kemudian melebar menjadi krisis ekonomi, sosial, dan politik. Kemakmuran yang dinikmati rakyat Amerika pun berakhir. Parahnya lagi, untuk mengatasi krisis, pemerintah Inggris mengenakan pajak tambahan kepada rakyat di koloninya itu yang kemudian dikenal dengan Pajak Teh. Situasi pun semakin memburuk. Kelaparan dan kekacauan mulai terjadi dimana-mana. Dalam kondisi ini, Freemasonry-Illuminati kian getol ‘bermain’ untuk kian memanaskan situasi demi mengobarkan apa yang sebelumnya telah terjadi di Inggris dan Prancis, yakni revolusi.

Sejarah mencatat, bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan rakyat Amerika yang memberontak demi mendapatkan kemerdekaannya, terjadi pada 19 April 1775. Jenderal George Washington diangkat sebagai pemimpin kaum revolusioner. Selama perang berlangsung, Konspirasi Yahudi Internasional dimana di dalamnya terdapat para Mason, Illuminati, dan para kapitalis Yahudi, bermain di dua pihak. Di satu sisi mendukung Inggris dengan cara menggelontorkan dana untuk perang dan senjata, namun di sisi lain mendukung kaum revolusioner, juga dengan uang dan senjata. Inggris akhirnya kalah, dan kaum revolusioner mendeklarasikan kemerdekaan Amerika pada 4 Juli 1776.

Konspirasi Yahudi Internasional terus bekerja untuk dapat menguasai Amerika secara politik dan ekonomi. Melalui dua agennya yang disusupkan ke Kongres Amerika yang dibentuk pasca deklarasi kemerdekaan, Alexander Hamilton dan Robert Morris, pada 1783 Konspirasi Yahudi Internasional berhasil mendirikan Bank Amerika yang merupakan cabang Bank Sentral Inggris, namun gagal menjadi lembaga yang berhak mencetak mata uang Amerika karena dicounter anggota Kongres.

Kepada rekannya, Thomas Jefferson pernah menulis surat yang isinya begini; “Saya yakin sepenuhnya bahwa lembaga-lembaga keuangan ini lebih berbahaya bagi kemerdekaan kita daripada serbuan pasukan musuh. Lembaga keuangan itu juga telah melahirkan sekelompok aristokrat kaya yang kekuasaannya mengancam pemerintah. Menurut hemat saya, kita wajib meninjau hak mencetak uang bagi lembaga keuangan ini, dan mengembalikan wewenang itu kepada rakyat Amerika sebagai pihak yang paling berhak”.

Konspirasi Yahudi marah bukan main ketika mengetahui isi surat ini. Nathan Rothschild, kapitalis Yahudi yang juga seorang Masonik, mengancam Presiden Andrew Jackson akan menciptakan kondisi Amerika yang lebih parah dan krisis berkepanjangan. Tapi Presiden tak gentar. “Anda sekalian tidak lain adalah kawanan perampok dan ular. Kami akan menghancurkan kalian, dan bersumpah akan menghancurkan kalian semua!” kata Presiden seperti ditulis William Guy Carr dalam bukunya “Yahudi Menggenggam Dunia”.

Gambar: Andrew Jackson, Presiden AS yang ke-7

Sumber Gambar:greatamericanadventure.net

Konspirasi semakin marah dan menghasut Inggris agar menyerang Amerika, dan terjadilah perang pada 1816. Intervensi Yahudi di Bumi Amerika yang tiada henti, membuat negara baru itu terus bergejolak. Bahkan pada 14 April 1865, Presiden Abraham Lincoln dibunuh karena berniat mengeluarkan sebuah undang-undang yang akan menyingkirkan hegemoni Konspirasi Yahudi Internasional terhadap Amerika. Pembunuhnya bernama Dickles Booth, pembunuh bayaran yang disuruh Konspirasi untuk menghabisi nyawa sang presiden. Pembunuh berdarah Yahudi ini diketahui terkait dengan Konspirasi, karena berhubungan dengan Yahuda B. Benjamin, seorang agen salah satu pentolan Freemasonry, Rothschild, yang ditugaskan di Amerika. Booth berhasil ditangkap dan dihukum, namun hingga kini Konspirasi sama sekali tak tersentuh.

Jika saat ini kita melihat Amerika merupakan sekutu Yahudi yang paling baik, paling hormat, dan paling setia, jangan kaget, karena sejak sebelum negara itu merdeka, Yahudi sudah ‘cawe-cawe’. Bahkan berdasarkan presentasi Prof. Richard Claporth diketahui kalau upaya Freemasonry cs untuk menjadikan Amerika sebagai ‘negaranya’, telah membuat seluruh warga negara itu beserta aset-asetnya, sebenarnya telah menjadi milik The Federal Reserve Bank of New York, bank milik Konspirasi, sejak 1913.

3.14. Templar Di Balik Revolusi Dunia   Leave a comment


Sebelumnya kita sudah membahas tentang sejarah rahasia Templar dan bagaimana mereka berubah menjadi Mason. Dengan menggunakan organisasi ini, Templar bergerak secara diam-diam, mendesakkan keyakinan pagannya di masyarakat dengan sistem kepercayaan pagan, dan memunculkan pandangan hidup serba materialistis dalam pikiran manusia. Keyakinan Templar yang menyimpang, yang dipenuhi ritual sihir dan okultisme (pemujaan berhala) telah menjadi keyakinan sebagian besar anggota Mason.

Sejak abad ke-18, Freemasonry sudah bergerak di belakang sejumlah ideologi dan gerakan politik dunia demi mewujudkan strategi globalnya. Di dalam bukunya The Occult Conspiracy, sejarawan Inggris Michael Howard memaparkan kerjasama diantara masyarakat rahasia pemuja berhala (occult secret societies) seperti Freemason, Rosicrucians, dan Illuminati yang berjuang demi mengembalikan Dunia Barat ke zaman pagan pra-Kristiani.

“Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa selama ribuan tahun masyarakat rahasia dan organisasi pemuja berhala – para penjaga pengetahuan rahasia kuno telah memainkan peranan yang penting dalam menentukan takdir sebuah negara. Freemason, Templar, Rosicrucian; mereka berada di belakang Revolusi Prancis dan Amerika….dan juga (di belakang) Nazi. Para founding father Amerika, bahkan Vatikan sekalipun, semua adalah bagian dari konspirasi yang sedang dijalankan kelompok pemuja berhala ini.”

Sampul buku “The Occult Conspiracy” karya Michael Howard

Sumber: amazon.com

Perang melawan agama yang dilancarkan kelompok pemuja berhala ini tidak hanya terjadi di satu front, melainkan meluas ke berbagai wilayah. Mereka menyebarkan filosofi neo pagannya lewat jalur filsafat dan gerakan politik. Salah satu filsafat neo pagan yang paling terkenal adalah materialisme. Materialisme adalah sumber bagi munculnya filsafat humanisme, kapitalisme, sosialisme, fasisme serta komunisme.

Illuminati, salah satu organisasi rahasia ciptaan kelompok ini di Bavaria, bercita-cita memujudkan revolusi sosialis di seluruh Eropa. Lewat tangan-tangan di belakang layar milik Illuminati, muncullah gerakan sosialis Nazi di Jerman, Revolusi Bolshevik di Rusia, Revolusi Prancis, dan gerakan Carbonnari di Italia.

Semenjak abad ke-18, Freemasonry telah mengambil bentuk yang berbeda dan lebih menampilkan wajahnya sebagai organisasi kemanusiaan dan amal. Mereka merekrut sejumlah anggota dari kalangan elit politik dan filosof, bangsawan, cendekiawan, pelajar, media, pengusaha, dan bahkan mereka berhasil menginfiltrasi Vatikan, berusaha memanipulasi kekuasaan tertinggi Dunia Kristen ini dengan ideologi mereka.

Penting untuk diketahui bahwa dalam upayanya mengubah keadaan sebuah negara menjadi sesuai keinginan, kelompok rahasia pemuja berhala ini biasanya menciptakan banyak organisasi dan pergerakan yang sepertinya berbeda secara ideologi. Tapi sebenarnya mereka adalah satu. Jika Anda mencermati, biasanya mereka menggunakan metode yang sama untuk mengganti sistem yang ada. Yang paling mencolok tentunya adalah propaganda pemisahan agama dan negara, dan pencitraan jelek terhadap agama dan pemeluknya, yang dilakukan secara halus sehingga kita tidak menyadarinya, dan membuat kita perlahan-lahan menjauh dari agama. Jika Anda seorang Muslim, pernahkah Anda merasa gerah melihat saudara Anda sendiri yang berjenggot dan celananya tidak mencapai mata kaki? Apakah jika melihat orang berpenampilan seperti itu pikiran Anda langsung melayang kepada sosok teroris yang keji? Jika sekarang Anda masih merasakannya, maka tanpa sadar Anda sudah dihipnotis oleh mereka melalui propaganda yang disebarluaskan media.

Permusuhan mereka terhadap agama monoteistik, terutama Islam saat ini, dilandasi oleh tujuan mereka yaitu menjadikan dunia tunduk di bawah kaki mereka dan mendirikan sistem yang berbasiskan kepercayaan pagan. Agama, dan pemeluknya yang taat, adalah penghalang utama mereka untuk mendirikan sistem yang disebut Orde Dunia Baru (New World Order), karena doktrin agama monoteistik jelas sangat berbeda dengan doktrin materialistik yang sekarang mereka promosikan ke seluruh dunia.

3.11. Dari Templar ke Freemasonry   Leave a comment


Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa pada awal kemunculannya, Templar menggunakan kedok sebagai Ksatria Kristen yang taat dan tulus, namun kemudian mereka memasuki tahap paling gelap dalam keyakinan mereka dan menjalankan kehidupan yang menyimpang dari agama.

Perubahan ini tidak terjadi dalam seketika, melainkan secara perlahan. Sejatinya para Ksatria Templar bukanlah penganut Kristen, mereka adalah pengikut keyakinan Kabbalah Eropa yang berpusat di Narbonne, Prancis. Saat mereka menguasai Yerusalem dan melakukan penggalian di reruntuhan Kuil Herod, mereka menemukan manuskrip “rahasia” dalam filsafat Kabbalah, Sepher ha Bahir yang dengan segera mengubah stagnasi filsafat ini, menghidupkan kembali ajaran Kabbalah, dan menciptakan revolusi kultural di Eropa yang berlandaskan Kabbalah. 

Selain mempelajari rahasia Kabbalah, Templar juga mempelajari mistik dan strategi dari Sekte Al Nizari yang bermarkas di Alamut, dan menggabungkan mistik sekte ini dengan filsafat mistik Kabbalah. Pada titik ini, Templar sudah memalingkan wajah sepenuhnya dari agama Kristiani. 

Perubahan kedua dari Ordo Templar adalah ketika para ksatria yang menyebut dirinya “Ksatria Miskin” ini secara menakjubkan memperoleh kekayaan yang luar biasa banyak dalam tempo yang relatif singkat. 

Sangat penting untuk diingat bahwa mistik dan pengetahuan rahasia semacam sihir memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sebagian manusia. Banyak diantara kita yang percaya, untuk mendapatkan kekayaan atau kekuasaan, seseorang membutuhkan bantuan dari kekuatan gelap yang gaib, yang hanya bisa dipanggil melalui ritual Sihir atau perdukunan. Di Indonesia, kita tentu mengenal, atau paling tidak pernah mendengar, idiom-idiom seperti pesugihan dan tumbal. Sesungguhnya, kedua hal tersebut juga sama dengan Sihir atau Black Magic dalam pengertian bangsa Eropa.

Ordo Templar, yang sejak awal memang memiliki keyakinan mistik, menggunakan bantuan kekuatan gelap itu untuk memperoleh tujuan-tujuan mereka di dunia ini, disamping mereka juga menguasai teknik-teknik yang belum dipahami bangsa Eropa pada masa itu, terutama teknik perbankan yang berbasis riba. 

Investigasi bertahun-tahun yang dilakukan oleh Paus maupun lembaga pengadilan milik Raja Prancis berhasil menunjukkan wajah sebenarnya dari ordo ini, bahwa selama ini mereka bersembunyi di balik topeng Kristiani. Templar telah menggabungkan filsafat dan simbol-simbol, tradisi dan ritual penyembahan berhala, bentuk kepercayaan kuno yang ditentang keras para nabi dan rasul. Dan mereka telah membangun sistem demi kemenangan kepercayaan pagan ini di dunia, sekaligus merintis jalan bagi sejumlah organisasi rahasia yang terbentuk di kemudian hari, yang dilahirkan oleh “anak-anak” mereka sendiri.

lambang freemasonGambar diatas adalah salah satu simbol Freemasonry

Sumber: azzra-write.blogspot.com (gambar kiri), farizsabilla11.blogspot.com (gambar kanan)

Setelah dinyatakan sebagai organisasi terlarang, Templar “bersembunyi” untuk menghindari penangkapan yang dilakukan oleh Dewan Inkuisisi Gereja. Mereka kemudian menyusup ke sejumlah sekte dan organisasi. Demi tujuan mereka untuk kembali berkuasa, serikat para tukang batu (mason lodge) menjadi pilihan yang ideal, mengingat kedudukan organisasi ini cukup kuat di kalangan masyarakat. Dengan cepat, anggota Templar menyusup ke dalam organisasi ini, mempengaruhinya sedemikian rupa, untuk kemudian mengendalikannya. Salah satu kelebihan yang dimiliki Templar sehingga dengan cepat menguasai serikat tukang batu adalah karena mereka memiliki keahlian dalam hal seni dan arsitektur bangunan, terutama bangunan bergaya Gotik. Semenjak masuknya anggota Templar ke dalam serikat, bangunan-bangunan hasil karya para mason menggambarkan sejumlah simbol dan ukiran yang merupakan simbol-simbol yang dimiliki oleh Templar. Dalam hal ini, kapel Rosslyn adalah contoh terbaik betapa simbol-simbol dan filsafat Templar telah menyatu dengan Mason, dan mewujud ke dalam sebuah bangunan.

Sebuah artikel di majalah Mimar Sinan (majalah terbitan Freemason Turki)  yang terbit tahun 1998 menggambarkan dengan baik berbagai elemen pagan Masonik Templar pada kapel tersebut.

Bukti paling meyakinkan dari penyatuan Templar dengan Mason di Skotlandia adalah benteng sekaligus kapel yang terletak di desa Rosslyn, 10 km di Selatan Edinburgh dan 15 km dari pusat Templar kuno di Balantrodoch. 

Kapel tersebut dibangun antara tahun 1446-1448 oleh William St. Clair yang merupakan salah satu bangsawan utama di Skotlandia bahkan di Eropa pada saat itu. Para Mason dan Rosicrucian melaksanakan pembangunan. Arsitek kapel ini adalah Imam Besar Templar William St. Clair sendiri. Ia membawa arsitek dan tukang batu mason yang berkelana di setiap bagian Eropa. Rumah-rumah baru dibangun di desa terdekat dari Rosslyn dan sebuah perkampungan dibuka.

Perencanaan dan dekorasi kapel ini sungguh unik. Tidak ada contoh semacam itu di Skotlandia atau bahkan di Eropa. Kapel ini dengan tepat menangkap atmosfer Kuil Herod dan setiap bagiannya didekor dengan simbol-simbol Masonik/Templar. Di antara simbol itu adalah relief di dinding-dinding dan lengkungan yang menggambarkan kepala Hiram dan pembunuhnya, sebuah relief dari upacara pembaiatan, dasar-dasar dari lengkungan, dan kompas-kompas. Selain itu, kapel ini dikonstruksi dalam suatu gaya pagan yang nyata, dengan berbagai elemen arsitektur Yahudi, Gothik, Celtik, Skandinavia, Templar, dan Masonik.

Rossilyn ChapelGambar diatas adalah Kapel Rosslyn di Skotlandia tampak luar (gambar kiri) dan tampak dalam (gambar kanan).

Sumber: en.wikipedia.org

Dengan Imam Besar Templar yang juga menjadi anggota Mason, semakin kuat pula cengkeraman Templar di dalam organisasi yang sebelumnya murni beranggotakan para pekerja dan arsitek bangunan ini. Para Templar mempengaruhi anggota-anggota mason yang lemah, dan membentuk kelompok Rosicrucian. Mereka mengorganisasikan dan memperkuat kelompok ini, dan pada akhirnya, menggunakannya sebagai alat.

Templar tidak menemui kesulitan dalam menginfiltrasi organisasi Mason. Ketika kekuasaan Templar menguat, maka sudah tidak bisa dibedakan lagi antara Mason dan Templar, karena keduanya telah menyatu. 

Semenjak itu, karya organisasi Mason senantiasa terilhami Kuil Herod (kuil yang dipuja Templar), disamping juga menggunakan simbol-simbol mistik Kabbalah, upacara-upacara dan sumpah, pakaian, bahkan peraturan kenaikan jabatan, semua menyerupai Templar. 

Templar telah menguasai organisasi Mason di Skotlandia, Inggris, Jerman dan Portugal. Mereka membawa organisasi-organisasi tersebut di bawah kontrol mereka, dan menggunakannya sebagai sarana untuk meraih tujuan mereka.

3.6. Perang Hattin   Leave a comment


Menyusul wafatnya Baldwin I, Raja Kerajaan Latin di Yerusalem pada 1186, Guy de Lusignan-yang dikenal memiliki hubungan akrab dengan Ksatria Templar-dinobatkan sebagai Raja Yerusalem yang baru. Reynald de Chatillon, pangeran dari Antiokia, menjadi sahabat terdekat Sang Raja. Setelah terlibat dalam Perang Salib II, Reynald “beristirahat” di Yerusalem, dimana dia menjalin persahabatan dengan Ksatria Templar.

Naiknya Guy de Lusignan sebagai Raja Yerusalem terkesan dipaksakan. Setelah tiba di Tanah Suci, ia buru-buru menikahi Sibylla ketika ia melihat Raja Baldwin IV sudah sekarat. Sibylla adalah putri sulung Raja Amalric I dari Yerusalem dan Putri Agnes dari Courtenay, adik dari Raja Baldwin IV dan Putri Isabella I dari Yerusalem, serta ibu dari Raja Baldwin V. Ketika Raja Baldwin IV akhirnya meninggal akibat penyakit kusta pada tahun 1185, Baldwin V yang masih kecil diangkat menjadi raja, tetapi meninggal juga satu tahun kemudian akibat sakit yang dideritanya. Dengan dukungan dari Raynald dari Chatillon serta restu dari pihak Gereja-lah, Sibylla dengan mulus tanpa hambatan dianggap berhak menjadi ratu menggantikan Baldwin V yang berarti suaminya (Guy de Lusignan) berhak menjadi Raja Yerusalem.

Di Yerusalem, Reynald de Chatillon sangat terkenal dengan kekejamannya. Dia adalah pendukung Ksatria Templar yang menginginkan perang dengan Shalahuddin Al Ayyubi demi dominasi total seluruh kawasan Timur Tengah. Perang ini benar-benar terlaksana pada 4 Juli 1187 – sejarah menyebutnya Perang Hattin. Lebih dari 20000 prajurit infantri Tentara Salib beserta ribuan ksatria berkuda yang berangkat ke perang ini. Namun Shalahuddin Al Ayyubi dan pasukannya berhasil menyapu Tentara Salib, membuat ribuan dari mereka kehilangan nyawa, dan mereka yang masih hidup ditangkap. Diantara yang tertangkap adalah Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon.

Sultan Shalahuddin yang mengerti kekejaman Templar, menghukum mati mereka semua, termasuk diantaranya Reynald de Chatillon dan Imam Besar Ordo Templar. Akan halnya Guy de Lusignan, ia dibebaskan setelah dipenjara selama satu tahun di Nablus.

Lukisan Shalahuddin Al Ayyubi

Sumber: masmoi.wordpress.com

Setelah kemenangannya di Hattin, Salahuddin membawa pasukannya untuk membebaskan Yerusalem. Meskipun mengalami kekalahan telak dalam mempertahankan Yerusalem, sejumlah anggota Templar berhasil menyelamatkan diri dan bersama Umat Kristen lainnya kembali ke Eropa. Sebagian besar diantaranya pergi ke Prancis dan berkat status istimewa mereka di Eropa, anggota Templar yang kembali ini berhasil meningkatkan lagi kekuasaan dan kekayaan mereka, hingga mereka tumbuh menjadi “negara di dalam negara” di banyak negara Eropa.

Acre, benteng terakhir Tentara Salib di Palestina, berhasil direbut oleh Umat Islam pada 1192. Dengan direbutnya Acre, alasan utama keberadaan Templar di Palestina-melindungi peziarah Eropa yang datang ke Tanah Suci-lenyap bersama debu batu benteng Acre yang hancur.

Dalam situasi ini, anggota Templar mendapatkan pertolongan dari teman mereka, Richard “Si Hati Singa”. Raja Richard menjual pulau Siprus kepada Ksatria Templar, dan yang terakhir ini segera mengubah pulau itu menjadi basis sementara mereka, sebelum mereka menguatkan kedudukan di Eropa, lalu “merebut kembali” Palestina. Cita-cita Templar untuk kembali ke Palestina ini baru terwujud 800 tahun kemudian, ketika negara Israel berdiri di atas tanah milik bangsa Palestina.

2.3. Perjalanan Bangsa Alan   Leave a comment


Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa yang dimaksud dengan Ya’juj Ma’juj masa lalu adalah Suku Alan. Namun bagaimana sebenarnya sepak terjang dari kaum barbar tersebut? Berikut sejarah perjalanan Bangsa Alan (yang banyak dikutip dari website http://www.turkicworld.org/):

Tahun 500 SM suku Aderbics, bagian dari Masguts / Massagetae, mengirim 40 ribu infanteri dan 2 ribu orang berkuda ke kamp Darius Agung di Babel. Ini adalah bukti dari penduduk nomaden besar yang tinggal di tepi Uzboy.

Dari sumber-sumber Cina, Alans terdaftar sebagai salah satu dari empat suku orang-orang Hun (Xu-la, Lan, Hiu-bu, Siu-lin) yang paling disukai oleh raja-raja Timur Hun (Mao-dun / Mete dan anaknya Ki-ok / Kök) dari abad ke-3 SM. Hiu-bu dan Siu-lin adalah variasi kata untuk suku Yui atau Uigurs. Sedangkan Lan adalah sebutan untuk suku Alan.

Sekitar 220 SM terjadi migrasi awal suku-suku Sarmatian ke wilayah Schythia.

Sekitar 210 SM terjadi migrasi tahap ke-2 suku-suku Sarmatian ke wilayah Schythia, berakhir dengan himpitan Scyths dan dominasi Sarmatian di Pontic Utara.

Sekitar 204 SM Kekaisaran Hun dimana Alans termasuk di dalamnya mendirikan kekaisaran yang berlokasi di utara Siberia, timur Kashmir, dan sebelah barat Samudera Pasifik dan Laut Kaspia, dengan luas wilayah sekitar 18.000.000 km2.

Tahun 128 SM, para Alans disebutkan oleh penjelajah dan diplomat Cina Zhang Qian sewaktu berkunjung ke Kangju. Zhang Qian mengatakan: Kangju terletak sekitar 2.000 li [832 km] barat laut dari Dayuan. Penduduknya merupakan perantau dan menyerupai Yuezhi dalam adat istiadat mereka. Mereka memiliki 80.000 atau 90.000 pemanah terampil. Negara ini kecil, dan berbatasan dengan Dayuan (Ferghana). Mereka berhubungan dengan orang-orang Yuezhi di Selatan dan Xiongnu di Timur.

negara zhang qianNegara-negara yang dijelaskan dalam laporan Zhang Qian. Negara yang dikunjungi disorot dengan warna biru.

Sumber: en.wikipedia.org

Jenderal Ban Chao dalam Buku Han mengatakan bahwa pada 94 M Yuezhi mengatur perkawinan raja mereka dengan putri Kangju. Orang-orang Cina kemudian mengirim “hadiah besar sutra” ke Yuezhi yang berhasil mendapatkan bantuan mereka dalam menekan Kangju untuk berhenti mendukung raja Kashgar yang merupakan lawan mereka.

Dalam Buku Han juga tertulis bahwa pada periode dari 125 SM sampai 23 M wilayah Kangju telah meluas jauh dengan jumlah penduduk 600.000 orang, dimana 120.000 orang diantaranya mampu memikul senjata. Pada saat itu mereka telah menguasai Dayuan dan Sogdiana yang dikendalikan oleh sekitar lima orang raja.

Dengan posisi yang strategis yang didukung oleh ratusan ribu pemanah hebat, Kangju mengendalikan semua jalan di sepanjang rute perdagangan melintasi Laut Hitam, Laut Kaspia dan Laut Aral.

Pada abad ke-3 Weilüe menyatakan:

“Di kawasan Kangju ada kerajaan Liu, kerajaan Yan [di utara Yancai], dan kerajaan Yancai, yang berubah nama menjadi Alanliao (Alan). Mereka semua memiliki cara hidup dan berpakaian yang sama sebagai orang-orang dari Kangju.

Ke barat, kerajaan Alanliao berbatasan dengan Da Qin [wilayah Kekaisaran Romawi], ke arah tenggara berbatasan dengan Kangju Chu, Talas, dan Jaxartes.

Kangju berada di antara sejumlah negara yang telah ada sebelumnya dan tidak tumbuh atau menyusut, tapi kemudian kerajaan Liu, Yan dan Yancai / Alan tidak lagi menjadi bagian dari Kangju.”

Kangju mempertahankan independensi dan terus mengirim utusan ke Cina sampai akhir abad ke-3. Tak lama setelah itu, kekuatannya mulai berkurang dan akhirnya diserap ke dalam kerajaan Hephthalite.

Beberapa sarjana percaya bahwa negara Kangju / Kangui adalah polyethnic, yang terdiri dari empat suku utama, yakni Saks (Saka), Hun, Sarmatians Asia dan Kangju sendiri. Dua gaya hidup – nomaden dan menetap di sana hidup berdampingan.

Saat ini Kangju Wilayah Sogdiana berkaitan dengan provinsi Samarkand dan Bokhara di Uzbekistan modern serta provinsi Sughd di Tajikistan modern.

Pada 107 SM pemimpin Rhoxolani, yang bersekutu dengan Palacus, Raja Crimean Scythians, berperang melawan Mithridates VI Eupator, Raja Pontus.

Pada 16 SM terjadi serangan pertama dari Iazyges pada Moesia (salah satu daerah kekuasaan Romawi).

Pada 6 M Iazyges dan Dacians kembali menyerang Moesia.

Pada 35 M Alan berpartisipasi dalam perang Ibero-Parthia, dimana Alan berperang di sisi Iberia.

Pada 49 M Eunones, Raja Aorsi, yang merupakan sekutu Romawi bersama dengan Cotys I, Raja Bosporus, berperang melawan Mithridates (Raja Pontus/Pontic).

Pada 56 M Plautius Sylvanus menahan serangan Sarmatians di Lower Danube.

Pada 62 M Raja Parthia Vologeses berjuang melawan Kuluk, Raja Alani.

Pada 67 M Roxolans menghancurkan Moesia, yang menyebabkan Legiun Ketiga dari Mark Antonius (Jenderal Romawi) memeriksa Moesia akibat serangan tersebut pada tahun 69 M.

Pada 69 M Roxolans yang beraliansi dengan Dacians kembali menyerang Moesia.

Pada 72 M Alans menyerang Kaukasus, dan akhirnya menyerang kerajaan bawahan Parthia dari Media dan Armenia.

Pada 89-92 M Iazyges bersama dengan suku Jerman Suebi menyerang wilayah Romawi dibawah kekuasaan Domitianus yang akhirnya menderita kekalahan. Ini adalah serangan pertama yang sukses dari kaum barbar terhadap suatu kerajaan.

Pada 93 M terjadi aliansi antara kepala suku Barbar lokal dengan Alans di Bosporus pada masa pemerintahan Sauromates I, Raja Bosporus.

Pada 102 M kavaleri Roxolan berpartisipasi dalam serangan Decibal untuk menjatuhkan Moesia.

Pada 117 M Roxolans menyerang pasukan Romawi di Dacia. Pada tahun ini juga Sarmatian dan Rhoxolan melakukan penyerbuan di Moesia. Akibat penyerbuan ini, Kerajaan Romawi dibawah kepemimpinan Kaisar Hadrian memilih berdamai dengan raja Rhoxolani, P. Aelius Rasparaganus.

Pada 128 M Kaisar Hadrian membayar upeti tahunan kepada Rhoxolani untuk memungkinkan pasukan Romawi dapat melalui jalur Dacia menuju ke Tissa.

Pada 135 M Alan melakukan operasi militer di Transkaukasus dan Media guna menyerang Albania, Media, Armenia dan Cappadocia, yang akhirnya berhasil dipukul mundur oleh Flavius ​​Arrianus dari Nikomedia.

Pada 139 M sebagaimana ditulis oleh Ptolemy bahwa di Eropa hidup suku Sarmatians Asia.

Pada pertengahan abad ke-2, Alans dikalahkan oleh tentara Romawi di bawah kepemimpinan Marcus Aurelius. Namun justru disini kedudukan Alans semakin kuat. Mereka kawin-mengawin dengan suku-suku Sarmatian lainnya dan membentuk satu-kesatuan yang solid. Banyak dari Alans (sekitar 8000 orang) yang diambil sebagai pasukan Romawi untuk menginvasi Eropa. Karena kemahirannya dalam berkuda dan memanah, salah satu diantara para Alans dipercaya sebagai panglima di Legion VI Victrix yang bertugas di Inggris. Legiun ini sebagian besar juga diisi oleh para Alans. Nama panglimanya adalah Lucius Artorius Castus setelah berganti nama. Setelah pensiun dari tugas mereka di Inggris, banyak diantara mereka menetap di dekat desa Lancashire dari Ribchester, yang dikenal pada zaman Romawi sebagai Bremetennacum Veteranorum. Dan populasi mereka di Inggris semakin lama semakin banyak.

Pada tahun 210 M Dacia diduduki oleh Sarmatians yang dimotori oleh Alans, sehingga sejak saat itu daerah di sekitar Sungai Danube menjadi derah yang sangat rawan dan berbahaya.

Pada tahun 225 M, Alans bersekutu dengan Raja Armenia Xosrov I untuk melawan Persia.

Pada 230 M,  Goth datang ke Pontic barat laut, sementara Roxolans tiba di Tissa dan bergabung dengan Yazygs.

Pada tahun 235-238 M, Pemerintahan Maximinus yang merupakan keturunan Alan memerintah Romawi.

Pada 273 M perluasan wilayah pengaruh Sassanian Persia sejauh “Gerbang Alans” (Darial) di bawah kepemimpinan Sabuhr I.

Pada 242 M, Alans bersekutu dengan Goth dan Carpi untuk mengganggu Trakia dan mengalahkan Gordian II di Phyllipolys.

Pada 260 M, Jenderal Dacia (Regalianus) yang pernah berbalik melawan Romawi tewas di Moesia oleh rakyatnya sendiri, akibat provokasi Rhoxolani.

Pada tahun 274 M, Alans merebut Palmyra dan Galia.

Pada 276 M terjadi pertikaian antara Roma dan Alans dibawah kepemimpinan Probus.

Pada tahun 300 M, sejarawan mengatakan bahwa “para Alans meraih kemenangan demi kemenangan dibawah nama nasional mereka sendiri, yakni Geloni, Agathyrsi, Melanchlaeni, Anthropophagi, Amazon, dan Seres. Hal ini menunjukkan kepemimpinan negara yang kuat saat Ammianus memerintah”.

Yang menarik disini sejarawan mengatakan suku “Amazon” merupakan bagian dari suku Alan. Wikipedia mengatakan: “Suku Amazon adalah suatu suku bangsa yang seluruhnya adalah perempuan pada Era Klasik dan dalam mitologi Yunani. Menurut Herodotos, suku Amazon ada di daerah perbatasan Skithia  di Sarmatia (Ukraina modern). Para historigrafer lainnya berpendapat bahwa suku Amazon menghuni  Asia Minor, Libya, atau India. Dalam historiografi Romawi, ada banyak serangan suku Amazon di Asia Minor. Sejak masa Modern Awal, nama suku Amazon telah menjadi julukan untuk prajurit wanita secara umum”.

Pada tahun ini juga (300 M) bangsa Goth ditundukkan oleh Alans.

Pada tahun 330 M, Alans bersekutu dengan Sanesan, Raja Massagetae untuk melawan Raja Xosrov II Kotak dari Armenia. Sepertinya disinilah (gabungan antara Alans dan Massagetae), nama Schythians semakin dikenal.

Pada tahun 351 M, Alans bersekutu dengan Raja Armenia (Arsak II) guna melawan Persia.

Pada 356 M, Raja Shapur II memukul mundur Chionite Hun di perbatasan Persia.

Pada 359 M, Raja Chionite Grumbat mengambil bagian dalam pengepungan Amida yang merupakan negara bagian Persia dibawah Shah Shapur II.

Pada tahun 360 M bangsa barbar Cina, Hun melintasi Sungai Volga dan menyerang Alans. Sebagian dari Alans mundur ke Kaukasus Utara, sebagian diserap dalam Hun, dan sebagian lagi mundur ke Donets Utara.  Pada akhirnya, suku Alans dan Hun bergabung dan membentuk konfederasi Hunnic (Hunno-Alanic). Mereka mengontrol Pontic Utara, Tanais, dan stepa Kaspia Utara. Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa sebenarnya dalam literatur China sejak abad ke-3 SM Alans terdaftar sebagai salah satu dari empat suku Hun, selain Xu-la, Hiu-bu, dan Siu-lin. Alans sendiri disebut sebagai Lan dalam literatur Cina. Jadi sebenarnya Alans termasuk Hun juga. Pada tahun ini, gabungan Hun dan Alans berhasil menaklukkan Bulgar dan menyerang Ostrogoth di bawah kepemimpinan Ermanaric.

Pada tahun 375-454 M Kekaisaran Hun di Eropa terbentang seluas 4.000.000 km2, yang meliputi Rusia Selatan, Rumania, Yugoslavia Utara, Hungaria, Austria, Chekoslovakia, Jerman Selatan dan Jerman Pusat, Prancis Timur, Urals, Hungaria Utara, dan Byzantium.

Pada 375 M sebagaimana anggapan Ammianus Marcellinus bahwa Alans dan Masguts (Massagets) telah kawin-mengawin serta menjadi bagian yang tak terpisahkan.

Pada tahun 376 M, Hunnic mengalahkan Vestgoths dan Ostrogoth dalam invasinya ke Eropa. Pada tahun ini, Alans-Hun (Hunnic) kawin-mengawin dengan bangsa-bangsa Eropa. Sejarawan mengatakan “With Ermanaric’s Ostrogoths, Hun’s Bülümar (Balamber) acquired not only Alans, but other Ostrogoth subjects. Jordanes: “thirteen peoples which the Amalung ruler Ermanaric conquered in north: Golthescytha (Goths Scyths), Thiudos (Germ. People), Inaunxis, Vasinabroncae, Merens (Merya), Mordens (Mordvins), Imniscaris, Rogas (Germ.), Tadzans, Athaul (Türk. Atagul=Archers), Navego, Bubegenes, Coldas”, plus Heruli, Aesti and Venethi, numerous people Taifali who before 370 held Oltenia and western part of Muntenia. In Gaul Taifali, probably Türkic, and Sarmatians were settled together.

Pada tahun 377-378 M, aliansi Hun dan Alans dikenal sebagai barbar di Moesia. Pada tahun 378 M, anak tertua dari Hun Bulyumar (Balamber) menyeberangi Danube dan dengan Visigoth, Ostrogoth dan Alans mengalahkan tentara Byzantium dekat Andrianopole, sehingga Valeria, provinsi paling timur Pannonia, dibanjiri oleh Goth, Hun, dan Alans. Pada akhirnya gabungan Goth, Hun, dan Alans menguasai Pannonia setelah menyerang Gratian dan membunuh Kaisar Valens di Konstantinopel. Namun pada tahun 379 M, Kaisar Theodosius mengalahkan mereka. Pada tahun 380 M, Kaisar Theodosius berhasil membujuk Goth menjadi bagian dari Romawi. Sementara sebagian Alans memilih untuk bergerak ke utara. Banyak dari Alan, Hun, dan Gothic menjadi bagian dari tentara Romawi di bawah Kaisar Theodosius setelah direkrut oleh Gratianus.

Pada 383 M, invasi Juthungi di Raetia (wilayah Romawi) dipukul mundur oleh pasukan tambahan yang terdiri dari Alans dan Huns. Juthungi (Jerman: Juthungen, Yunani: Iouthungoi, Latin: Iuthungi) adalah suku Jermanik di wilayah utara sungai Danube dan Altmuhl di negara bagian Jerman Bavaria modern.

Tahun 394 M, Saul, Jenderal Theodosius dari suku Alan terlibat dalam pertempuran di Sungai Frigidus melawan Arbogast dan perampas Flavius ​​Eugenius.

Pada 395 M, Hun melakukan operasi militer di Transkaukasus dan menyerang Suriah, Cappadocia, dan Mesopotamia.

Pada 400 M, Alans dan Bolgars teridentifikasi hidup bersama di antara Itil dan Don.

Pada 401 M, pasukan tambahan Alans berada di Norrn Italia untuk memperkuat tentara Romawi dibawah pimpinan Alaric, Raja Visigoth.

Pada tahun 402 M, jenderal tertinggi pasukan Romawi Barat, Stilihon (Flavius Stilicho) yang memiliki ayah dari suku Vandal bersekutu dengan Hun dan Alans, guna membantu Stilihon melawan serangan suku Jerman. Pada tahun ini juga, tentara Stilicho yang dibantu oleh Alan terlibat dalam pertempuran di Pollentia melawan Alaric. Disini terjadi perselisihan internal antara Alans dan Hun, serta antar suku Goth, yang berujung pada saling bantai.

Pada 405 M, bantuan kembali datang dari Hun dan Alans ke Stilihon untuk melawan serangan suku Jerman (Sweves) dan suku Ostrogothic dibawah kepemimpinan Raja Radagaisus.

Pada tahun 406 M, Alans bergabung dengan Vandal dalam menginvasi Galia (Prancis), yang setelah itu mereka bertempur melawan kaum Frank (Frankish) dalam pelayanan terhadap Romawi. Pada tahun ini terjadi pula disintegrasi dari persekutuan Hunno-Alanic, dimana Alans meninggalkan Hun.

Pada tahun 407 M, para Alans yang berada di Inggris dan Prancis menikah dengan penduduk setempat. Sejarawan mengatakan “In 407 AD, Alans settled extensively north of Loire river, once called Armorica, now called Brittany. Alans arrived at about same time as Celtic Britons were fleeing to France after Saxon takeover of England. Alans and Celtic Britons intermarried extensively. Legacy of Alans includes French name “Alain” and its many variations, and cultural foundation of chivalric warfare (armored knights on horseback). Dari sinilah muncul istilah Anglo-Saxon. Jadi negara-negara yang disebut Anglo-Saxon memiliki nenek moyang yang berasal dari bangsa Alan.

Wikipedia mengatakan Anglo Saxon merupakan negara-negara berbudaya khas dan berbeda sejarah sosial budaya dengan negara-negara di daratan Eropa Barat lainnya yang disebut kontinental. Inggris, Irlandia, Amerika Serikat dan Australia adalah negara-negara yang disebut sebagai Anglo-Saxon. Salah satu pengaruh Alan di Inggris adalah pembentukan pasukan ksatria berkuda yang dilengkapi dengan baju besi. Sementara keturunan dan peninggalan Alan di Prancis dapat ditandai dari nama mereka, Alain beserta variasinya.

Pada tahun ini juga (407 M), gabungan Alans, Suebi (Swevs), dan Vandals menginvasi Gaul.

Pada tahun 409 M, Alans, Suebi dan Vandal bergerak dari Gallia ke Spanyol. Mereka menerobos Semenanjung Pyrenean, dimana mereka membentuk Negara Alanian.

Pada 410 M, Bulgar yang telah ditaklukkan Alan menyerang Lombardia (Longobards).

Pada 411 M, Goar (Goarchur) memimpin Alans yang ditinggalkan sekutu Vandal-nya. Pada tahun ini juga wilayah Spanyol dibagi-bagi antara penjajah: Alans, Raja Lusitania dan Carthaginiensis.

Pada 411 M, Alans menyerang perampas Maximus di Tarraco dalam pelayanannya terhadap Gerontius. Pada tahun ini juga, Jovinus yang didukung oleh Alan, Burgundi, dan kaum bangsawan Galia melakukan pemberontakan di Gaul Utara, namun pemberontakan ini gagal dan berujung pada eksekusi mati Jovinus oleh Kaisar Honorius pada tahun 413 M.

Pada 412 M, berdirinya Kedutaan Bizantium untuk Hun Barat di daerah Pontic.

Pada 414 M, pembelotan dilakukan oleh Alans yang bersekutu dengan Visigoth selama pengepungan Vasatae (Aquitaine).

Pada tahun 418 M, Westgoths mengalahkan Alans di Alanian. Raja Alanian di Spanyol, Addac tewas dan dibunuh oleh Vallia di Gibraltar. Para Alans lari ke Kerajaan Vandal dan menyerahkan diri mereka ke Gunderic, Raja Vandal di Gallaecia. Mereka diterima dengan baik oleh Gunderic. Sejak ini, Vandal dan Alans selalu bersatu dan bahu membahu. (hmm… bisa dibayangin deh kalau dua suku paling barbar di dunia bergabung menjadi satu. Alans dari timur, dan Vandal dari barat. Pernah dengar khan istilah vandalism yang merujuk pada tindakan barbar dan sadis. Istilah tersebut diambil dari nama suku Vandal yang memang terkenal kejam)

Pada 420 M, Hun menduduki Pannonia dan menetap di tengah Danube, dipimpin oleh Yabgu Roila (Rugila), Aybat (Mundzuk) dan Kagan Oktar.

Pada 422 M, terjadi perjanjian perdamaian antara Bizantium dengan Persia.

Pada tahun 424-471 M, keluarga Alan Flavius yang keturunan Alans menunjukkan pengaruh besarnya di Byzantium.

Pada 428 M, Geiseric naik tahta menjadi Raja Vandal dan Alans.

Pada tahun 429 M, Vandal dan Alan melakukan penyeberangan dari Spanyol ke Afrika Utara.

Pada 434 M, Hun mengepung Konstantinopel yang berakibat  kematian pada Rugila. Rugila lalu digantikan oleh Atilla dan Bleda.

Pada 436 M, St Germanus memohon pada Raja Alanik untuk mengampuni Armorika (termasuk wilayah jajahan Romawi saat itu). Saat ini Armorika disebut Brittany, merupakan salah satu provinsi di Prancis. Brittany berbatasan dengan Selat Inggris di utara, Laut Celtic dan Samudra Atlantik di sebelah barat, dan Teluk Biscay di selatan, dengan luas wilayah 34.023 km² (13,136 sq mi).

Pada 440 M, Alans menetap di Valence di bawah kepemimpinan kepala suku Sambida.

Pada 442 M, pembenahan kediaman Alans di Transalpine Gaul oleh Aetius.

Pada 445 M, Attila mulai memimpin Hun dalam pemerintahan tunggal.

Pada 447 M,  Eochar, raja Alans, dikirim oleh Aetius untuk menghadapi Bacaudae dari Armorica sebagai balasan atas pemberontakan mereka. Pembantaian Alans terhadap kaum Bacaudae baru berhenti setelah St Germanus (Uskup Auxerre) turun tangan.

Pada 448 M, Attila kalah dari Akatsir Scythians dan akhirnya digantikan oleh Ellak, anak tertuanya, sebagai penguasa Pontus Hun.

Pada 450 M, tentara negara-negara sekutu di Selatan Kaukasia mendapatkan benteng-benteng yang dinamai “Pahane Honsu” (pertahanan terhadap Hons). Pada tahun ini terjadi pula penghancuran terhadap Benteng Chor (Derbent) oleh pasukan Armenia dan Albania. Selain itu juga terjadi penyerangan terhadap Alans yang dipimpin oleh Raja Georgia, Vaxtang Gorgasali.

Pada 451 M, terjadi pertempuran di jurang Catalaun dekat Trua antara Atilla dengan Aecius.  Di sisi Atilla ada Hun, Geruls, dan bagian dari Frank Ostrogoth, sedangkan di sisi legiun Romawi pimpinan Aecius tentaranya direkrut dari Gaul dan Jerman, serta Vestgoths, Burgunds, Frank, dan Armorician Alans (dipimpin oleh Sanhiban). Tidak ada hasil yang pasti pada pertempuran ini.

Pada 452 M, Hun menginvasi Azerbaijan.

Pada 453 M, terjadi penaklukan Alans di [Transalpine] Gaul oleh Raja Visigoth, Thorismud.

Pada 454 M Ellak (anak tertua Atilla) mencoba menekan pemberontakan, namun ia dikalahkan dan tewas dalam pertempuran di Nedao. Sisa-sisa tentara Ellak mundur ke timur Carpathians. Dua anak lainnya (Dengizik dan Ernak) tetap di Dacia dan Bessarabia. Kekalahan Hun di Nedao mengakhiri masa Kekaisaran Hun. Sementara Alans, yang dipimpin oleh Kandak dipaksa untuk pergi ke Dobrudja. Dobrudja atau Dobrogea adalah wilayah di Rumania dan Bulgaria, terletak antara Sungai Donau dan Laut Hitam. Wilayah Dobrogea meliputi Dobrogea Utara yang merupakan bagian dari Rumania dan Dobrogea Selatan yang merupakan bagian dari Bulgaria.

Pertempuran Nedao di Pannonia adalah pertarungan paling brutal dalam sejarah; dimana beberapa suku barbar terlibat di dalamnya, yaitu Goth, Gepids, Rug, Swev, Hun, Alan, dan Gerule. Sejarawan Jordanes mengatakan And so the bravest nations tore themselves to pieces. For then, I think, must have occurred a most remarkable spectacle, where one might see the Goths fighting with pikes, the Gepidae raging with the sword, the Rugi breaking off the spears in their own wounds, the Suavi fighting on foot, the Huns with bows, the Alani drawing up a battle-line of heavy-armed and the Heruli of light-armed warriors.

Setelah pertempuran di Sungai Nedao (Pannonia), Alans menetap di Scythia Minor dan Lower Moesia dibawah pimpinan kepala suku Candac pada tahun 455 M. Pada tahun ini juga, Kerajaan Hephthalites yang sering disebut Hun Putih menaklukkan Kushans dan menyerang India dibawah kepemimpinan Abdaly.

Pada 456 M, Byzantium menduduki Lazika (sekarang masuk wilayah Georgia) yang merupakan tempat strategis di sekitar Laut Hitam.

Pada 463 M, Saragurs dari kaum Oguric menundukkan Akatsirs dari kaum Schythia.

Pada 464 M, Beorgor, raja Alans, dikalahkan dan dibunuh di Bergamo oleh bangsawan Ricimer.

Pada 466 M, terjadi invasi Saragurs dan Onogurs di Transkaukasia.

Pada tahun 468-469 M pecah pertempuran di Danube antara Hun dan Byzantium. Bel-Kermek (Hernach) setelah kematian Dengizik memimpin tentara Hun. Byzantium mengalahkan serbuan Hun dengan susah payah. Tentara Byzantium yang dipimpin oleh Aspar (yang ayahnya seorang Alan) terdiri dari tentara bayaran dari Slavia dan Alans. Setelah kemenangan Byzantium, Hun meninggalkan Dacia dan Bessarabia. Provinsi ini dibuka untuk kolonisasi Slavia. Selain itu, Hun juga menawarkan aliansi pada kekaisaran Romawi Timur.

Pada tahun 477 M, Huneric naik tahta sebagai Raja Vandal dan Alan.

Pada 478 M, percobaan pembunuhan Konsul Illus, konselor dari Kaisar Zeno, oleh seorang Alan.

Pada 481 M, kaum Goth pimpinan Theodoric, anak dari Triariya, meraih kemenangan atas Bulgars.

Pada 487 M, tentara Alans memperkuat ekspedisi dari Ravenna-Italia melawan Rugi yang dipimpin oleh Raja Italia (Odoacer).

Pada 530 M, Gelimer menjadi Raja Vandal dan Alan.

Pada 531 M, Raja Sasania Husrav Anosruvan memperkuat Darband dan membentengi wilayah Kaukasus Timur dan Tengah dalam upaya untuk menangkis serangan kaum nomaden dari utara, termasuk oleh Alans.

Pada 534 M, penghancuran kerajaan Vandal di Afrika oleh Belisarius (Jenderal Bizantium).

Pada 548 M, suatu aliansi dibuat oleh Gubazes, Raja Lazi/Lazica, dengan Alans dan Sabirs untuk menguasai Iberia yang dikuasai Romawi.

Pada 549 M, Alans ikut dalam ekspedisi Jenderal Sasania (Chorianes/Farroxan) guna melawan Lazika.

LazikaPeta Lazika pada abad kuno

Sumber: en.wikipedia.org

Sekitar 550 M, terjadi kontak erat antara Alania dan Byzanthia/Byzantium di masa pemerintahan Raja Sarosius di Alania.

Pada 551 M, Bulgar dan Alans terdeteksi sebagai populasi yang menetap di kota-kota di Bulgaria, berada dekat dengan Gerbang Kaspia. Selain itu, ada juga Alans dan Bulgar yang terdeteksi sebagai nomaden yang berada di stepa utara Kaukasus. Sejarawan Zachariah Ritor mengatakan bahwa pada saat itu juga orang-orang Avnagur (Onogur), Avgar, Sabir, Burgar, Alan, Kurtargar, Avar, Hasar, Dirmar, Sirurgur, Bagrasir, Kulas, Abdel dan Hephtalite tinggal di tenda, memakan daging ternak dan ikan, serta berburu hewan liar dengan senjata mereka.

Pada 556 M terjadi konflik teritorial antara Alans dan Misimians di Lazica.

Pada 557 M Bangsa Avar datang di tanah yang dikuasai Sarosius (Sarodius, Saroes), raja Alans. Sejarawan Gumilev mengatakan nenek moyang orang Hungaria adalah percampuran antara suku Avar dengan Alans.

Pada 561 M, merupakan kejadian lima puluh tahun perdamaian antara Justinian (Kaisar Romawi) dan Husrav Anosruvan (Raja Persia). Alans dan Hun dilarang untuk menyeberang Darial dan Darband (wilayah Persia) untuk menyerang wilayah Bizantium (Romawi).

Pada 563-567 M, Persia menjalankan aksi militer yang sukses melawan Ephtalites, namun di waktu yang hampir bersamaan Persia dikalahkan suku Savir yang berada di Kaukasus Selatan. Suku Savir tinggal bertetangga dengan suku Masguts (Alans).

Antara 566 dan 571 M, Istemi Djabgu ditundukkan masyarakat Banajar, Balanjar (Belenjer) dan Khazar. Baranjar (Balanjar) = Onogur = Utigur Bolgars. Pengaruh Khazar meningkat. Khazar menjadi asisten dan sekutu terdekat dari bangsa Turks.

Sekitar tahun 570 M, Diplomat Zemarchus dari Bizantium pergi ke Kekhanan di Turki Barat. Persia lalu berupaya untuk mencegat Zemarchus melalui Alans. Dalam perjalanan kembali, ketegangan terjadi antara Sarodius, raja Alans, dan duta besar Turki.

Pada 572 M, Saroes, raja Alans, bersekutu dengan John dari Armenia, guna melawan Persia.

Pada 574 M, Alans (sekutu Persia) ditangkap dan dibawa sebagai sandera ke Byzantium untuk diperhadapkan ke Kaisar Tiberius Constantine.

Pada 576 M, Bizantium yang dibantu oleh Savirs dan Alans merampas Albania yang dikuasai Sassanid (Persia). Hal ini juga mengakibatkan suku Alan berhasil mengontrol Celah Darial.

Pada 580 M terjadi serangan dari Alans yang di bayar Byzantium untuk melawan Persia di Azerbaijan.

Dalam “Buku Sui” yang diterbitkan pada 581 M dibahas tentang “Deskripsi Tele”, dimana disitu terdapat daftar 45 suku padang rumput Asia, termasuk Lan (Alans). Alans disebutkan berasal dari Turki yang berbahasa suku Tele.

Pada 642 M kampanye militer dilakukan oleh Jenderal Asad, atas perintah Khalifah ‘Umar I, di pegunungan Alans.

Pada 651 M dengan hilangnya aturan Kekhanan Utara, mantan konfederasi Khazaria, seperti Bolgar Kutugurs, Alans, Slavia dan ITIL Bolgars mendapatkan kemerdekaan. Sedangkan Khazar tetap merupakan Kekhaganan dari Dinasti Ashina. Pada tahun ini pula (651 M) kekalahan tentara Khazar-Alan oleh pasukan Abd Al Rahman di pertempuran Efrat.

Pada 655 M Khazar bekerja sama dengan Alans yang menggunakan bahasa Iran.

Pada 662 M terjadi ekspedisi militer oleh orang Muslim terhadap Alans.

Pada 670 M Bolgars Bat-Boyan dikalahkan oleh Khazar. Khazar lalu memulihkan wilayah dengan Bolgar timur (Utugur) dan populasi Alan. Wikipedia mengatakan ada kemungkinan kata “Boyan” berasal dari kata “Boii” (laki-laki) dari suku Celtic yang pernah berdiam di Ceko. Kata ini kemudian juga meluas ke bekas Negara Yugoslavia, seperti Serbia dan Kroasia, dengan nama “Bojan”. Boyan sendiri adalah kata berbahasa Bulgaria dan Slavia yang biasa diberikan untuk nama anak lelaki. Bentuk pendek dari nama Boyan digunakan di Bulgaria adalah Bobi atau Bobby.

Ada juga kemungkinan lain bahwa nama “Boyan” atau “Bojan” berasal dari bahasa Celtic: “Bryan” atau “Brian” yang memiliki arti “kuat” atau “mulia”.

Pada 682 M terdeteksi “Kerajaan Hun” yang biasa disebut dengan nama Belenjer atau Baranjar atau Balanjar atau Onogur atau Utigur Bolgars dengan ibukota Varachan yang terletak di utara Derbent. Kerajaan ini berada dibawah kekuasaan Kerajaan Khazar.

Pada 705 M serangan Alan melawan Abasgia (di bawah pemerintahan Arab) setelah dihasut oleh Kaisar Romawi (Justinian II).

Pada 715 M terjadi ekspedisi militer bangsa Arab terhadap Alans dibawah kepemimpinan Khalifah ‘Umar II.

Pada 721 M terjadi invasi negara Alans oleh bangsa Turki Khazar.

Pada 722 M terjadi Perang Kedua antara bangsa Khazar dengan Arab dimana kampanye militer pertama dilakukan pasukan Arab yang dipimpin oleh Zh. Jirrah di Kaukasus Utara melawan Alans dan Khazar. Pasukan Arab yang dipimpin Jenderal Tabit al-Nahram dikalahkan oleh Alans dan Khazar.

Pada 723 M Khazar kehilangan Balanjar oleh pasukan Arab, sehingga Khazar terpaksa memindahkan ibukota mereka ke Samandar.

Pada 724 M lagi-lagi terjadi ekspedisi militer melawan Alans dan Khazar oleh bangsa Arab yang dipimpin oleh al Jarrah bin ‘Abdallah al-Hakami.

Pada 725 M bangsa Alans terdorong ke anak sungai sebagai akibat dari serangan terhadap mereka oleh pasukan Khalifah Umayyah yang dipimpin oleh al-Hajjaj bin ‘Abd al-Malik.

Pada 728 M terjadi ekspedisi militer melawan Turki Khazar oleh pasukan Arab yang dipimpin oleh Maslamah bin ‘Abd al-Malik melalui Gerbang Alans (Darial).

Pada 730 M terjadi kekalahan pasukan Arab dan kematian al-Jarrah bin ‘Abdallah al Hakami di tangan Turki Khazar yang merupakan penjajah dari negara Alans.

Pada 735 M terjadi kampanye militer oleh pasukan Arab dibawah kepemimpian Mervan Kru di Alania yang dipimpin oleh Raja Itaz.

Pada 736 M terjadi penaklukan tiga benteng di negara Alans oleh pasukan Muslim pimpinan Marwan bin Muhammad.

Pada 737 M terjadi ekspedisi militer melawan negara Khazar yang dipimpin oleh Marwan bin Muhammad melalui Gerbang Alans.

Pada 751 M pasukan tambahan Alan terdeteksi di Armenia untuk memperkuat pasukan Romawi (Constantine V).

Pada 758 M pasukan Muslim pimpinan Yazid bin Usaid bin Sulami berhasil menaklukkan Gerbang Alans.

Pada 770 M Bangsa Oguzes datang ke Transoxania. Mereka akhirnya memiliki wilayah sendiri disana yang disebut Oghuz Yabgu. Para pendiri kekaisaran Ottoman adalah keturunan dari Oghuz Yabgu. Saat ini warga Turki, Turkmenistan, Azerbaijan, dan Gaugazia adalah keturunan Oghuz. Istilah Oghuz berangsur tergantikan dengan istilah Turkmen atau Turcoman yang berarti Orang Turki. Mereka pernah memiliki peran utama sebagai tentara bayaran Pangeran Rus untuk memperkuat pasukan kavaleri Rusia. Saat itu mereka dikenal dengan julukan “Topi Hitam”. Mereka juga tercatat pernah memperkuat pasukan Muslim di Timur Tengah, Byzantium, bahkan di Spanyol dan Maroko.

Oguz YabguPeta wilayah Oghuz Yabgu (Kazakhstan saat ini)

Sumber: en.wikipedia.org

Transoxania sendiri adalah nama sebuah wilayah kuno yang terletak di Asia Tengah, antara Sungai Amu Darya (Sungai Oxus) dengan Sungai Syr Darya (Sungai Jaxartes/Yaxartes). Transoxania atau Transoxiana berasal dari bahasa Yunani yang berarti “daerah di sekitar Sungai Oxus”. Setelah ditaklukkan Arab pada abad ke-8, daerah ini dikenal sebagai Ma-Nahr wara’un yang artinya “yang berada di luar sungai”. Orang Persia menyebutnya dengan nama “Turan”. Wilayah ini pernah merupakan salah satu satrap dari Dinasti Achaemenid Persia dengan nama Sogdiana.

Daerah ini sekarang sebagian besar berada di Uzbekistan, tetapi juga sebagian di selatan Kazakhstan,  Tajikistan dan Turkmenistan.

Kota-kota bersejarah yang penting di Transoxania yaitu Samarkand dan Bukhara.

Pada tahun 776 M, Negara Alania terdeteksi dalam peta St. Beat yang terletak antara muara Sungai Danube dengan Dniester.

Pada tahun 820 M Alans memperkuat pasukan Thomas dari suku Slav, pemimpin pemberontakan melawan Kaisar Bizantium (Michael II).

Pada 842 M, Sallam pergi ke negara Alans dengan bertindak sebagai juru bahasa bagi negara Khazars.

Pada 851 M, ekspedisi militer dilakukan oleh bangsa Turk pimpinan Abu Musa Buga Elder terhadap Georgia, Abkhazia, Alans dan Khazar. Serangan ini menyebabkan sekitar seratus Alan dideportasi ke Dmanisi (Tasiri).

Pada 888 M, keturunan suku Alan berjuluk “Alan I the Great”, menjadi raja Brittany. Brittany atau Bretagne adalah wilayah budaya di utara-barat Perancis; meliputi bagian barat Armorica, seperti yang dikenal selama periode pendudukan Romawi. Brittany kemudian menjadi sebuah kerajaan yang independen dan kemudian kadipaten sebelum bersatu dengan Kerajaan Perancis pada 1532 sebagai provinsi. Brittany juga telah disebut sebagai Kurang, Lesser atau Little Britain. Letak Brittany berbatasan dengan Selat Inggris di utara, Laut Celtic dan Samudra Atlantik di sebelah barat, dan Teluk Biscay di selatan. Luas wilayahnya adalah 34.023 km² (13,136 sq mi).

Pada 888 M, Alan Baqat’ar, sekutu Bagrat I dari Abkhazia berperang melawan raja Georgia, Adarnase II.

Pada 895 M, Alans dan Bulgar dibebaskan dari kekuasaan Khazar.

Pada 900 M, terjadi perang Alano-Khazar selama pemerintahan Aaron, raja Khazaria.

Pada 903 M, Ibnu Rustah memberi keterangan mengenai deskripsi geografis Kerajaan Alania.

Pada 905 M, Raja Alans pindah ke agama Kristen melalui perantaraan Exusiastes dari Abasgia.

Pada 910 M, pengkhotbah-pengkhotbah Kristen dari Bizantium memulai misi pertamanya di Alania. Mereka berusaha membangun fondasi keuskupan di Alania, dimana Peter menjadi Uskup Agung yang pertama.

Pada 920 M, Khazar bertarung dengan Burtas, Oghuz, Bizantium, Kengeres dan Kara Bolgars.

Pada 924 M, upaya aliansi anti-Bulgaria dilakukan oleh Kaisar Romanus I Lecapenus dengan Ruses, Pechenegs, Alans dan Magyars.

Pada tahun 930 M, Kazars bersekutu dengan Alans, dan mengadopsi Yudaisme sebagai agama, serta mengatur pernikahan dinasti.

Pada 931 M, Agama Kristen ditinggalkan oleh Alans yang akhirnya mengusir uskup dan imam yang dikirim oleh Kaisar Bizantium.

Pada 943 M, deskripsi geografis kerajaan Alania dilakukan oleh al-Mas’udi yang sekaligus merupakan orang pertama yang mencatat penampilan kota Magas. Pada tahun ini juga terjadi aliansi antara raja Alans dan raja Daghestan dari kaum Avar. Al-Mas’udi dalam catatannya berjudul “Padang Rumput Emas dan Tambang Batu Mulia” melaporkan bahwa Raja Alans melengkapi pasukannya sebanyak 30.000 kavaleri. Dia mengatakan bahwa Raja Alans adalah raja yang kuat, dan menikmati pengaruh lebih dibanding raja-raja lainnya. Pada saat itu Alania telah memiliki 150.000 penduduk.

Pada 944 M terjadi persekongkolan antara Alans, Rusia dan Lesghians melawan Arran.

Pada 965 M penghancuran Kekaisaran Khazar serta kekalahan Alans dan Circassians oleh Pangeran Rus (Svyatoslav dari Kyiv).

Pada 977 M, Ibnu Haukal dalam “Wajah Bumi” mencatat bahwa bahasa Azeri dan bahasa Persia digunakan sebagai bahasa pengantar (lingua franca) di Kaukasus.

Pada 1014 M, Alda (putri Alan), diperistrikan oleh Raja Giorgi I dari Georgia.

Pada 1029 M, Urdure, raja Alans, dibunuh dalam pertempuran oleh Kwirike III, raja Kaxet’i. Pada tahun ini pula terjadi ekspedisi militer yang dipimpin oleh Pangeran Yaroslav Wise dari Kyiv terhadap Alans.

Pada tahun 1032-1033 M, serangan dari Alans, Avars, dan Ruses terhadap daerah-daerah Muslim di Transkaukasia Timur, seperti Sarwan dan Darband mengalami kegagalan.

Pada tahun 1050 Kaisar Constantine IX Monomachus dan putri raja Alania terlibat perselingkuhan.

Tahun 1062 M Dorgoleli diangkat menjadi raja Alans. Pada tahun ini pula terjadi pernikahan antara raja Georgia (Bagrat IV) dengan putri Alan (Borena).

Pada tahun 1062-1065 M para Alan melakukan serangan melalui Darial terhadap Saddadid, Emirat Arran (Timur Transkaukasia).

Pada 1065 M Raja Alania (Durguleit Yang Agung) berkunjung kepada raja Georgia (Bagrat IV) di Kutais.

Pada tahun 1066 M, banyak keturunan Alanic dari Bretons bergabung dengan William Sang Penakluk dalam penaklukan Inggris. Kontribusi taktik militer diwarisi dari leluhur mereka, dan kemudian menyebarkan pengaruh genetik mereka melalui Inggris ke Skotlandia serta tempat lain. Salah satu frekuensi tertinggi haplotype R1b 35 di mana saja di database Y-STR adalah salah satu sampel dari Paris, Perancis, berdekatan dengan Normandia, dan bahkan lebih dari itu, diantara Amerika keturunan “Cajun”. “Cajun” sebenarnya merupakan kontraksi sehari-hari dari kata “Acadian” (sekarang Nova Scotia dan New Brunswick, dan bagian utara Maine). Mayoritas dari pemukim awal PerancisKanada adalah dari Acadia dan Quebec berasal dari Norman atau Breton. Banyak keluarga Skotlandia yang menunjukkan penanda DYS393 = 12 yang berarti merupakan keturunan dari Alans yang tiba dengan Normandia, sejak Sarmatians yang datang dengan Romawi.

Pada tahun 1072 M, terjadi pernikahan antara Maria Alania (keturunan Alans) dengan kaisar Byzantium, Michael VII Duca Parapinaces.

Pada tahun 1072 M terjadi perekrutan pasukan tentara bayaran di Alania oleh Michael VII Ducas untuk menghadapi pemberontakan Norman Roussel dari Bailleul. Pada tahun ini pula tentara bayaran Alan melayani Comneni bersaudara di Anatolia.

Pada tahun 1075 M intrik licik terjadi di Byzantium yang dilakukan Maria dari Alania (istri Michael VII Ducas) dengan Nicephorus III Botaneiates. Pada tahun ini, Irene dari Alania dipristrikan oleh Isaac Comnenus (saudara tua dari Kaisar Alexios I Komnenos).

Pada tahun 1085 M Adam dari Bremen memberi keterangan tentang suku Scythian kuno di wilayah Baltik timur. Ia mengatakan bahwa di wilayah tersebut hidup suku Alans atau Albans, yang dalam bahasa mereka sendiri disebut Vizzes yang kemudian disebut Ambrones yang dikenal sangat kejam dan terlahir dengan rambut putih.

Hmm.. mungkinkah pernyataan diatas memiliki korelasi dengan hadits berikut:

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Keluarkan utusan (penghuni) neraka. ” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu….” Hadits riwayat Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382.

Pada 1099 M, Karachai-Balkarian (bagian dari serikat suku Alan) muncul ke permukaan.

Pada 1107 M, Rhosmices, bangsawan dari Alania membantu Bizantium selama invasi Epirus oleh pangeran Norman, Bohemund dari Antioch.

Pada 1116 M, Don Kipchak menyerbu lagi dan dikalahkan oleh Pangeran Rusia. Rusia menyerbu balik Cumans-Kipchaks dan berhasil mengambil kota Sharukhan, Sugrov dan Balin yang dihuni oleh populasi Alano-Bulgar. Pada akhirnya terjadi pernikahan Yaropolk, putra Vladimir II Monomah dari Kyiv, dengan putri Alan. Pada tahun ini pula suku Alan direkrut menjadi tentara bayaran oleh Alexius I Comnenus untuk menghadapi Turki Seljuk pimpinan Sultan Melik Shah.

Pada tahun 1118 M, Suku Kipchak berdamai dengan Alans. Khan Otrak (pemimpin Kipchak yang dikalahkan Rusia) bersekutu dengan Raja Georgia (David IV). Alhasil suku Kipchak boleh menetap di Georgia namun harus membantu Georgia dalam perang dengan Seljuk.

Pada 1150 M, Khuddan menjadi raja Alans. Selain itu, pada tahun ini juga terdeteksi dalam Peta Hieronim nama Sungai Danube yang dinamakan sebagai Sungai Pruth “Alanus”.

Pada tahun 1153 M ahli hukum Muslim, Ibn al-Azraq yang kelahiran Granada, pergi ke Alania bersama-sama dengan Raja Georgia, Demetre I.

Pada tahun 1155 M tentara bayaran dari suku Alan yang dikirim oleh Kaisar Manuel I Comnenus melakukan ekspedisi militer untuk menaklukkan kembali Italia. Pada tahun ini pula terjadi pernikahan pangeran Georgia (Giorgi) dengan Burdukhan (putri Raja Alan [Khuddan]).

Pada tahun 1160 M Benjamin dari Tudela melakukan perjalanan, dan menemukan bukti adanya komunitas Yahudi di Alania.

Pada tahun 1173 M terjadi perampasan dari Alans, Cumans dan Avar dalam pelayanan terhadap Bekbars dari Darband yang berperang melawan Sirwansah Ahsatan.

Pada tahun 1175 M, seorang Alans bernama Küchük Anbal (yang berarti Turk kecil atau anak selir) yang merupakan saudara dari Putri Yasian membunuh iparnya, Pangeran Andrey Bogolyubsky.

Andrey BogolyubskyTampak pada gambar diatas Andrey I Yuryevich, yang umumnya dikenal dengan julukannya, Andrey Bogolyubsky. Dia adalah anak dari Yuri Dolgoruki (seorang Pangeran Rurikid dan pendiri Moskow). Sedangkan ibunya adalah seorang putri Cuman (yang wilayahnya dikenal dengan sebutan Cuman-Kipchak, setelah bergabung dengan Kipchak). Andrey Bogolyubsky dikenal di Barat sebagai Pangeran Skit/Scythian. Andrey dibeatifikasi sebagai seorang santo dalam Gereja Ortodoks Rusia.

Sumber Gambar: russiapedia.rt.com

Pada tahun 1185 M, tentara bayaran Alan dari Tesalonika menaklukkan Normandia dari Sisilia.

Pada tahun 1189 M terjadi pemusnahan korps tentara bayaran Alan dekat Philippopolis (Plovdiv) oleh tentara salib dari Jerman atas perintah Kaisar Frederick Barbarossa I.

Sekitar tahun 1190 M, terjadi pernikahan antara Ratu Tamar dari  Georgia dengan David Soslan (Pangeran Alans). Bagi Ratu Tamar ini adalah pernikahannya yang kedua setelah sebelumnya ia bercerai dengan Pangeran Rus (Yuri Bogolyubsky). Yuri Bogolyubsky adalah anak dari Andrei Bogolyubsky yang mati terbunuh (lihat 1175 M). Pernikahannya dengan Ratu Tamar adalah pernikahan yang diatur oleh bangsawan Georgia. Besar kemungkinan, pernikahan tersebut diatur untuk meredam ambisi Yuri yang ingin kembali menguasai Rus (yang saat ini meliputi wilayah Rusia, Ukraina, dan Belarus) yang telah berada dalam genggaman penguasa keturunan Alan dari daerah pegasingannya (di Kipchack Khanate). Jika hal tersebut terjadi (Yuri menguasai Rus), maka bisa jadi Rus suatu saat akan meluaskan wilayah kekuasaannya sampai ke Georgia.

Rus MapTampak dalam peta diatas wilayah Belarus, Ukraina, dan Rusia, yang dekat dengan Georgia

Sumber Gambar: jeremyrenners.blogspot.com

Pangeran Yuri diceraikan oleh Ratu Tamar karena dituduh menjadi pemabuk berat, ambisius, dan terlibat dalam kejahatan seksual (melakukan sodomi). Walaupun hal buruk tersebut bisa jadi telah diatur dan merupakan jebakan atas dirinya, namun Yury diusir dari Georgia pada tahun 1188 M. Pada tahun 1191, ia bersekutu dengan beberapa bangsawan kuat Georgia untuk memimpin pemberontakan melawan Tamar. Namun pemberontakannya berhasil dipadamkan, dan Tamar mengampuninya. Tetapi ia sempat memberontak lagi dalam beberapa tahun, namun ia dikalahkan lagi. Ia akhirnya benar-benar terusir dari Georgia. Sejak itu, Yuri menghilang dari sejarah.

Sedangkan Ratu Tamar adalah putri dari George III, Raja Georgia, dan permaisurinya Burdukhan, putri Raja Alania. Ratu Tamar konon memilih sendiri David Soslan sebagai suami keduanya. David Soslan sendiri ditengarai sebagai keturunan dari George I dari Georgia (1014-1027) dan istrinya yang merupakan Putri Alan (Alde/Alda) yang merupakan orang tua dari Demetrius/Demetre [ayah David]. Yang tak kalah mengejutkan, baik nama David maupun Tamar berasal dari bahasa Ibrani dan seperti nama-nama alkitabiah lainnya, disukai oleh Dinasti Georgia (Bagrationi) karena klaim mereka sebagai keturunan Efraim dan Daud (David), raja kedua Bani Israil. 

Pada tahun 1222 M, suku Alans dan Cumans-Kipchak dikalahkan oleh serangan Mongol-Tatar, yang menyebabkan Mongol-Tatar berhasil merebut ibukota Alania [Magas (Meget)].

Pada tahun 1223 M, Georgia disubordinasikan oleh Mongol, tetapi keturunan Thamar dan David bertahan dan terus memasok Georgia dengan raja sampai abad kesembilan belas. Salah satunya adalah Pangeran Ovs (sebutan Alans bagi orang Georgia dan bisa jadi merupakan asal kata dari “Ossetia”).

Pada tahun 1225 M, suku Alans membantu Georgia pimpinan Ratu Rusudan (putri dari Tamar dan Soslan) melawan invasi Kekaisaran Khwarezmian pimpinan Hwarezmsah Galal al-Din.

Pada tahun 1226 M, Uskup Theodore mulai melakukan perjalanan pastoralnya ke Alania.

Pada tahun 1229 M, Mongol mengirim para Alan ke Cina selama pemerintahan Ogodei dan Mongke.

Pada tahun 1236 M, Qachir-Ukule (pemimpin Ases) ditangkap dan dieksekusi oleh Mongke di tepi Volga.

Pada tahun 1239 M terjadi aneksasi Alania ke Ulus Juchi.

Pada tahun 1243 M terjadi pernikahan antara Raja Georgia Raja Davit VII Ulu (Turk. “David Uĝlu = Besar”) dengan putri Alan bernama Altun (Turk. “Emas”).

Pada tahun 1245 M, sebagian Alans mencoba menyerang Mongol demi mendapatkan kembali sebagian wilayah mereka di Kaukasus.

Pada tahun 1253 M, Friar William dari Rubruck melakukan perjalanan ke Kekaisaran Mongol, dimana Alans juga berada disitu (di Karakorum).

Pada tahun 1258 M, Alan terlibat sebagai tentara bayaran dalam membantu aktifitas militer Dinasti Yuan (Mongol) di Cina.

Pada tahun 1261 M, hubungan diplomatik terjadi antara Mamluk (dibawah kepemimpinan Sultan al-Malik al-Zahir) dengan Kipchak Khanate (dibawah kepemimpinan Berke), melalui pedagang Alan.

Pada 1263-1264 M dilaporkan adanya pemukiman Alan di Krimea (wilayah Rusia saat ini).

Pada 1275 M terjadi pembantaian oleh garnisun Kristen Alan dalam pelayanan terhadap Mongol pimpinan Jenderal Bayan di kota Zhenchao (Jiangsu) di Cina.

Pada 1277 M terjadi ekspedisi militer oleh Pangeran Rus terhadap Alans yang dikirim oleh pemimpin Kipchak Khanate (Mongke Termir).

Pada 1278 M, Mongol-Tatar dan Ruses merebut kota Alania (Dediakov).

Pada 1280 M, Alans melayani Kepala Suku Mongol (Noyai) di Kipchak Khanate.

Pada 1290 M terjadi serangan oleh Alan yang dipimpin oleh Pangeran Parejan ke Georgia.

Pada 1300 M terjadi perang saudara di Kipchak Khanate. Pada tahun ini juga terjadi serangan oleh Alan pimpinan Bagatar di Georgia.

Pada 1301 M terjadi perdagangan budak Alan dari koloni Italia di utara Laut Hitam ke Eropa.

Pada 1302 M tentara bayaran Alan tiba di Byzantium untuk membantu Romawi melawan Turki.

Pada 1304 M Bizantium merekrut Alans Kaukasus sebagai sekutu proksi.

Pada 1304-1306 M terjadi bentrokan antara tentara bayaran Alan dengan perusahaan besar Catalan di wilayah Kekaisaran Bizantium.

Pada 1310 M tiga puluh ribu Alans terlibat dalam pelayanan untuk kekaisaran Mongol (Dinasti Yuan) di Cina.

Pada 1314 M terjadi kekalahan dan pengusiran Alans dari Georgia oleh Raja George V.

Pada 1318 M kehadiran Alans (Yasses / Jasses) terdeteksi di Hongaria.

Pada 1322 M, Alans dari Itiles (Itil) dan Temeres (Timur) melayani/membantu Raja Bulgaria (Tsar George II Terter), yang bertanggung jawab atas pertahanan Philippopolis dalam perang melawan Bizantium.

Pada 1329 M, Sayf al-Din Bahadur As (Asian Bogatyr), atau yang dikenal dengan nama Alan Mamluk (keturunan Alan) meninggal di Mesir.

Pada tahun 1333 M, Ibn Battuta menginap di Kipchak Khanate, dimana ia menemukan Muslim Alan di Sarai al Djadid, ibukota Özbeg Kagan.

Pada 1336 M, kedutaan dikirim oleh Kaisar Mongol (Togon Temur) dan lima pangeran Alan di Cina untuk Paus Benediktus XII. Hal ini terkait dengan misi Friar John dari Marignolli di Khan Baliq (Beyjing).

Pada 1349 M, John Cantacuzenus menjadi “Kaisar Alans”.

Pada 1385 M, para Alans dikuasai oleh Tar-Tar yang berhasil menghancurkan ibukota Alania (Maghas) dan bergabung bersama mereka dibawah kepemimpinan Toqtamish Khan (keturunan dari cucu tertua Genghis Khan) untuk melawan Persia. Namun akhirnya pada tahun 1395 mereka dikalahkan oleh Persia dibawah kepemimpinan Tamerlan (Timurleng) di Kaukasus Utara, yang membantai Alan secara masif. Para korban terfragmentasi, didorong lebih jauh ke selatan Kaukasus, mulai mengintegrasikan diri dengan penduduk asli dan akhirnya kembali muncul sebagai proto-Ossetia. Mereka membentuk menjadi dua kelompok, Digor dan Iron.

Yang unik disini adalah perkataan iron. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa kata “iron” tersebut mungkin memiliki makna yang sama dengan kata “Iran”. Ini karena bahasa orang Iron sangat mirip dengan bahasa orang Iran. Sejarawan memasukkan bahasa orang Iron (Iron Dialect) dalam keluarga bahasa Indo-Eropa, Indo-Iran, dan Iran. Namun bisa jadi juga bahwa kata “iron” berarti “besi”, mengingat bahasa Iron juga memiliki hubungan dengan bahasa Anglo-Saxon. Jika ini benar, maka semakin menguatkan pendapat bahwa mereka memang pernah terkungkung oleh Dinding Besi Derbent yang dibuat oleh Zulkarnain, sehingga mereka mengatakan dirinya sebagai “Bangsa Besi (Iron People)”. Disamping itu, bisa jadi juga memiliki makna “pandai besi”. Hal ini karena sejak nenek moyang mereka (bangsa Kassites), mereka terkenal sudah pandai membuat pisau dan pedang yang terbuat dari besi berlapis baja. Oleh sebab itu, Wikipedia mengatakan bahwa jika mengacu ke bahasa Proto Indo Eropa, maka Iran berarti ar-yo- (aryan) yang memiliki makna “perakit terampil (skillful assembler)“. Kata “assembler” dalam Bahasa Inggris lebih ditujukan kepada perakitan mesin (yang terbuat dari besi/baja). Sedangkan kata “Digor” mungkin berhubungan dengan kata “Georgia” sebagai tempat tinggal sebagian besar diantara mereka.

Pada 1400 M, Alan melayani kepala suku Arugtai di Mongolia.

Pada 1690 M, Kabardins (kelompok Adyg) mengisi dataran Alania.

Pada tahun 1767, daerah Alans jatuh dibawah kekuasaan Kerajaan Rusia.  Dalam hal identitas mereka membentuk Ossetia yang berbasis di Georgia saat ini dan berbatasan dengan Republik Rusia. Mereka adalah salah satu wakil yang tersisa dari Scythians kuno dan Sarmatians. Sebagian besar orang Ossetia beragama Kristen Ortodoks dan sebagiannya lagi beragama Islam. Agama Kristen Ortodoks dianut mereka setelah Rusia menekan mereka untuk pindah agama. Sedangkan agama Islam diperkenalkan oleh tetangga mereka (orang-orang Kardabay). Selama perang Rusia – Georgia, banyak dari Muslim Digor dan Muslim Iron yang beremigrasi ke Kekaisaran Ottoman, dan saat ini menjadi warga minoritas di Turki.

Beberapa kota dengan nama yang mungkin terkait dengan ‘Alan’, seperti: Allainville, Allaines, Yvelines, Alainville-en Beauce, Loiret, Eure-et-Loir, dan Les Allains, serta Eure mencermikan bukti keberadaan mereka di Eropa. Begitupun dengan nama hewan seperti Alaunt dan Alano, yang secara historis telah digunakan untuk sejumlah ras anjing di beberapa negara Eropa diperkirakan turun dari anjing asli dari Alans. Alaunt/Alano dikenal di Eropa sebagai jenis anjing yang sangat pandai berburu dan berkelahi.