Archive for the ‘Quraisy Makkah’ Tag

1.1. Pendahuluan   2 comments


Dalam Al-Qur’an Surah Al-Kahfi ayat 83-98 dikatakan:

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya.”Sungguh, Kami telah menempatkannya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka diapun mengikuti suatu jalan. Hingga ketika dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati disitu suatu kaum. Kami berkata: “Wahai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. Berkata Zulkarnain: “Adapun orang yang zalim, maka kelak kami akan menyiksanya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang baik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami”. Kemudian Zulkarnain mengikuti jalan. Hingga tatkala dia sampai ke tempat terbit matahari, dia mendapati matahari itu menyinari suatu kaum yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada pada Zulkarnain. Kemudian dia mengikuti jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai diantara dua gunung, dia mendapati di belakangnya suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat penutup/dinding antara kami dan mereka?”. Zulkarnain berkata: “Apa yang telah dianugerahkan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan batas/penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi!”. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua pinggir/puncak gunung itu, berkatalah Zulkarnain: “Tiuplah!. Hingga apabila dia (Zulkarnain) menjadikannya api, diapun berkata: “Berikanlah kepadaku agar aku tuangkan ke atasnya leburan tembaga”. Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Zulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar”.

Kisah ini muncul sebagai akibat dari pertanyaan yang diajukan oleh kaum Quraisy Makkah yang ingin menguji kenabian Muhammad SAW. Dikisahkan kaum kafir Quraisy Makkah mengutus Uqbah bin abi Muait dan Nadr bin al Harits untuk menjumpai rabi Yahudi di Madinah yang kemudian menyarankan untuk mengajukan 3 pertanyaan kepada Rasulullah SAW.

Sang pendeta berkata, “Ajukanlah pertanyaan kepadanya tentang 3 hal yang akan kami jelaskan kepada kalian, jika dia memberikan jawaban yang benar, maka dia memang seorang nabi, tetapi jika dia tidak dapat menjawabnya dengan benar, maka dia adalah seorang bajingan…… Tanyakan kepadanya tentang ANAK-ANAK MUDA YANG MENGHILANG dimasa lalu ….. kedua, tanyakanlah kepadanya tentang LAKI-LAKI PENGEMBARA AGUNG yang telah mencapai negeri timur dan negeri barat. TANYAKANLAH KEPADANYA TENTANG ROH. Jika mampu menjawab dengan benar, maka ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendaki”.

Dari ayat diatas, ada beberapa pertanyaan yang muncul dalam benak kita:

~ Siapakah sosok Zulkarnain sebenarnya?

~ Siapakah yang disebut Ya’juj wa Ma’juj oleh Allah?

~ Dimanakah letak dinding besi tempat Ya’juj wa Ma’juj terhalang?

~ Apakah dinding besi tersebut telah hancur atau belum?

Para ulama berbeda pendapat dalam menjawab keempat pertanyaan diatas. Oleh sebab itu, maka saya mencoba untuk menguak misteri kisah Zulkarnain serta Ya’juj dan Ma’juj berdasarkan hasil ijtihad saya secara mendalam setelah membaca berbagai sumber referensi tentang hal tersebut.