Archive for the ‘Stepa Eurasia’ Tag

1.7. Derbent dan Darial Gorge   5 comments


Dari perkataan Sallam kita mengetahui bahwa ia menemukan Tembok Besi di sekitar kawasan Igu. Igu maksudnya disini adalah wilayah yang didiami suku Uygur, yang pernah dikenal dengan istilah Uyguristan, dan pada masa kini mereka menamakan daerahnya dengan sebutan Turkistan Timur. Saat ini daerah yang didiami suku Uygur masuk ke dalam wilayah Cina (Provinsi Xinjiang).

Jadi besar kemungkinan bahwa Sallam telah berbohong kepada khalifah al Watsiq bahwa tembok besi hanya mengalami keretakan, karena sesungguhnya yang ia temukan di sekitar kawasan Igu adalah Tembok Cina yang tidak terbuat dari besi. Walau demikian, bukan berarti Sallam tidak menemukan lokasi Dinding Besi yang sebenarnya. Ia telah menemukannya, tetapi ia menemukannya dalam keadaan hancur. Maka dari itu, yang berhasil ia bawa pulang hanyalah sisa besi dari reruntuhan Tembok Zulkarnain serta cerita dari penduduk di sekitar tembok tersebut. Sallam berbohong karena merasa khawatir dengan kondisi kesehatan khalifah al Watsiq yang akan semakin parah jika ia menceritakan keadaan sebenarnya.

Yang menjadi pertanyaan, dimanakah Sallam berada pada saat ia menemukan Tembok Besi? Besar kemungkinan wilayah tersebut berada di sekitar Tiflis (Tbilisi, Georgia), karena dari sinilah ia mulai berangkat ke Igu untuk mencari alasan pelipur lara pengganti lokasi Tembok Besi. Hal ini diperkuat oleh penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah bahwa pegunungan Ya’juj-Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Kemungkinan besar yang dimaksud Ibn Bathuthah adalah daerah Rusia yang berada di sebelah barat Laut Cina, yaitu Derbent.

Derbent merupakan kota di Republik Dagestan di Rusia; dimana disana terdapat sebuah gerbang besi (ion gate) yang dulunya digunakan sebagai benteng pertahanan terhadap serangan musuh. Sebagai hasil dari kekhasan geografis, Derbent dikembangkan diantara dua dinding yang membentang antara Pegunungan Kaukasus dan Perairan Besar di Wilayah Timur Bumi (termasuk Laut Kaspia dan Laut Hitam). Secara historis, posisi ini memungkinkan penguasa Derbent untuk mengontrol lalu lintas darat antara Stepa Eurasia dan Timur Tengah.

Untitled 1Inilah gerbang besi (ion gate) yang berada di kota Derbent, Dagestan-Rusia.

Sumber: en.wikipedia.org

Benteng tersebut telah jatuh berkali-kali ke tangan berbagai bangsa. Sempat dibangun kembali pada masa Dinasti Sassanid (Persia) berkuasa, namun kembali hancur setelah jatuh dan diperebutkan lagi oleh berbagai negara. Pada akhirnya selama Ekspedisi Persia 1796 , Derbent diserbu oleh pasukan Rusia di bawah pimpinan Valerian Zubov. Sebagai konsekuensi dari Perjanjian Gulistan 1813 antara Rusia dan Persia, Derbent menjadi bagian dari Rusia hingga saat ini.

Yang menjadi pertanyaan; siapakah yang membangun dinding besi tersebut pertama kali? Banyak yang menyangka Raja Aleksander III (Alexander The Great) dari Makedonia yang membangunnya pertama kali, sehingga gerbang besi tersebut sering disebut dengan nama Gates of Alexander (Dinding Aleksander). Namun pada kenyataannya, para sejarawan mengatakan bahwa Benteng Derbent mulai digunakan pada akhir abad ke-5 atau awal abad ke-6 Sebelum Masehi oleh raja-raja Persia.

Kalau demikian kemungkinan besar dinding besi Derbent dibangun oleh Raja Darius I (Darius The Great), yang memang namanya mirip dengan nama asli Derbent dari bahasa Persia, Darband (sama-sama berkonsonan d-a-r). Darband sendiri berarti closed gates (gerbang ditutup), atau “knot gates” atau “lock gates”, yang berarti gerbang terkunci. Bahkan orang Arab menamai Derbent sebagai “Bab al-Abwab” yang artinya gerbang dari segala gerbang. Maka dari itu, penulis sangat yakin bahwa Dinding Besi yang dimaksud oleh Al-Qur’an berada di Derbent.

Perlu pula diketahui disini bahwa penyeberangan ke Derbent pada saat itu praktis hanya dari punggung Kaukasus, yakni Celah Darial (Darial Gorge/Darial Pass). Darial Gorge  adalah ngarai di perbatasan antara Rusia dan Georgia. Terletak di dasar timur dari Gunung Kazbek (salah satu Pegunungan Kaukasus), terlewat oleh sungai Terek untuk jarak 8 meter antara bukit batu (1800 m/5900 kaki) dan selatan Vladikavkaz.

Untitled 3Gambar-gambar diatas adalah gambar-gambar Darial Gorge dari tahun ke tahun. Dua gambar diatas merupakan lukisan, sedangkan dua gambar dibawah adalah foto.

Sumber: wikimedia.org (kiri atas, kanan bawah), arthandle.com (kanan atas), panoramio.com (kiri bawah)

Anehnya, Darial Gorge telah diabadikan dalam puisi berjudul The Demon (Iblis) oleh sastrawan Rusia bernama Mikhail Lermontov (1814-1841). Mengapa bisa demikian? Nanti kita bahas pada bab selanjutnya.

Sampai disini apakah kita sudah dapat membuat kesimpulan bahwa Raja Darius Agung adalah Zulkarnain? Ternyata belum! Lho, koq belum? Khan bukti-buktinya sudah kuat?

Betul! Bukti-bukti yang ada memang mengarah ke Raja Darius I. Tetapi ternyata riwayat hidup Darius I tidak menunjukkan bahwa ia adalah seorang pengembara.

Wah, kalo gitu tidak ada kesimpulan dong?

Ntar dulu! Raja Darius Agung bisa saja bertindak sebagai pemrakarsa pembangunan Benteng Derbent, tetapi bukan berarti dia yang membuatnya, bukan berarti dia arsiteknya. Sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengetahui bahwa Tugu Monas, Masjid Istiqlal, dan Lapangan Gelora Bung Karno dibuat pertama kali pada era Presiden Soekarno, sehingga kalau ditanya: “Siapa yang buat?”; maka mereka menjawab: “Presiden Soekarno!”. Tetapi kalau ditanya, “siapa arsiteknya?”. Mereka jawab, “Tidak Tahu!”.

Jadi, untuk menjawab siapa pembuat atau arsitek Benteng Derbent, maka kita harus menelusuri siapa orang kepercayaan Raja Darius Agung yang sanggup membuat situs tersebut yang juga sekaligus merupakan seorang pengembara.